B, RahmahUtami (2013) Optimasi Proses Pembuatan Lempeng Buah Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) Sebagai Alternatif Pangan Masyarakat Pesisir. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81000 km dan luas hutan mangrove 8,60 juta hektar. Kekayaan sumberdaya pesisir dan lautan tidak seimbang dengan tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir. Kehidupan masyarakat pesisir dipengaruhi hasil laut. Ada kalanya tangkapan ikan melimpah akan tetapi saat musim paceklik sangat sulit menangkap ikan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan saat musim paceklik dibutuhkan alternatif pangan dengan memanfaatkan sumber daya pesisir yaitu mangrove salah satunya mangrove jenis buah lindur (Bruguiera gymnorrhiza). Buah lindur memiliki nilai kalori sebesar 371 kalori per 100 gram bahan, lebih tinggi dibandingkan beras dan jagung yaitu 360 kalori per 100 gram bahan dan 307 kalori per 100 gram bahan. Selain buah lindur, masyarakat selatan jawa memanfaatkan gaplek sebagai cadangan makanan non beras. Kombinasi buah lindur dan gaplek merupakan sumber karbohidrat sehingga perlu ditambahkan kacang hijau sebagai sumber protein dan santan sebagai sumber lemak. Tujuan penelitian ini mengetahui kondisi optimum proses pembuatan lempeng buah lindur terhadap nilai daya patah ditinjau dari variabel lama waktu pengovenan (X1) dan rasio gaplek : tepung buah lindur (X2). Penelitian ini menggunakan metode rancangan CCD dari RSM (Respose Surface Methodology) dengan 2 variabel bebas yaitu lama waktu pengovenan (X1) dan rasio gaplek : tepung buah lindur (X2) dengan respon daya patah (Y1). Respon yang diperoleh dari penelitian ini bersifat kuadratik dengan persamaan yang diperoleh untuk variabel sebenarnya ?= −91,31669 +3,76801?1+40,03114?2 −0,14755?12−6,75500?22+ 0,47000?1?2. Sedangkan persamaan untuk variabel kode adalah ?= 14,04+4,93?1− 0,10?2 − 3,69?12− 1,69?22+ 1,18?1?2 Titik optimum dari proses adalah lama waktu pengovenan 18 menit 51 detik dengan rasio gaplek : tepung buah lindur 3,61. Dari titik optimum tersebut diperoleh kondisi optimum untuk respon daya patah 15,2 N. Berdasarkan hasil analisa ragam dapat disimpulkan bahwa variabel lama waktu pengovenan berpengaruh signifikan terhadap respon, sedangkan variabel rasio gaplek : tepung buah lindur tidak berpengaruh signifikan terhadap respon yang diperoleh.
English Abstract
Indonesia has 81000 km shoreline and 8,60 milion hectare mangroves forest. Coastal and ocean resource wealths are unbalanced with coastal public welfares. Coastal public life influenced by marine products. There were times when caught fish are abundant but when the lean seasons leads to a very hard fishing process. To meet food inquiry during the lean season, it is needed an alternative food which utilizes coastal resources. One of the kinds are mangroves—namely ―buah lindur‖/ lindur fruit (Bruguiera gymnorrhiza). Calory values of the fruit are 371 calories a 100 gram, higher than rice and maize which valued as followed, 360 calories a 100 gram and 307 calories a 100 gram. Other than ―buah lindur‖, South Java coastal community use ―gaplek‖/cassava flour as non rice food alternatives. A combination of ―buah lindur‖ and ―gaplek‖ is carbohydrate dominant sources, therefore it is required for mung bean addition as a protein source and coconut milk as a fat source. This research objective is discover the optimum point of ―buah lindur‖ cookies processing towards broken value of the cookies, viewed from baking period (X1) and ―gaplek‖ : ―buah lindur‖ flour ratio (X2). This research uses CCD design of response surface methodolody (RSM), with two variables; baking period (X1) and ‖gaplek‖ : ‖buah lindur‖ flour ratio (X2) with broken value (Y1) as response. Response obtained from this research is quadratic with equation obtained for actual factor is Y = (–91,31669) + 3,76801x1 + 40,03114x2 – 0,14755x12 – 6,75500x22 + 0,47000x1x2 Quadratic equation for coded factor is Y = 14,04 + 4,93x1 – 0,10x2 – 3,69x12 – 1,69x22 + 1,18x1x2 The optimum point from each variables are 18’ and 51’’ of baking period with 3,61 of ―gaplek‖ : ―buah lindur‖ flour ratio. From the optimum point, the optimum broken value condition can be obtained as 15,2 N. From the result analysis, it can be concluded that baking period can significanly influence the obtanied results,on the contrary ―gaplek‖ and ―buah lindur‖ flour ratio can not significanly influence the obtained results.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2013/266/051311016 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Hasbi |
| Date Deposited: | 02 Dec 2013 10:31 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 02:59 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149374 |
Preview |
Text
6_Bab_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
7_Bab_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
8_Bab_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
9_Bab_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
10_Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1_Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2_Lembar_Persetujuan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3_Riwayat_Hidup.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4_Abstrak.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
5_Kata_Pengantar_&_Daftar_Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
11_Lampiran.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |