Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Gambir Cubadak (Uncaria gambir var Cubadak) Metode Microwave Assisted Extraction (Kajian Daya Microwave dan Waktu Ekstraksi).

Ferdiyan, Yudith (2013) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Gambir Cubadak (Uncaria gambir var Cubadak) Metode Microwave Assisted Extraction (Kajian Daya Microwave dan Waktu Ekstraksi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gambir (Uncaria gambir) adalah tanaman yang melimpah di Indonesia, dengan memasok 80 % dari kebutuhan gambir dunia. Daun gambir merupakan komoditas dengan nilai jual yang rendah yaitu Rp 1.800/ kg. Varietas Cubadak adalah varietas yang paling banyak ditanam dan memiliki kadar polifenol yang tinggi. Komponen fenolik terbanyak pada daun gambir ialah katekin dan tanin yang bersifat sebagai antibakteri. Antibakteri diharapkan dapat menghambat atau membunuh bakteri patogen misalnya pada penyebab keracunan makanan seperti Bacillus cereus, Staphylococcus aureus ATCC 29213, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhimurium. Sejauh ini metode ekstraksi senyawa fenolik pada daun gambir kurang efektif dan efisien, sehingga menghasilkan ekstrak dengan senyawa fenolik yang rendah dan merugikan perajin gambir. Oleh karena itu, perlu digunakan metode MAE (Microwave Assisted Extraction) karena menggunakan suhu ekstraksi yang lebih rendah, waktu yang singkat, mudah digunakan, menghasilkan rendemen senyawa target yang lebih tinggi, dan dapat menggunakan pelarut akuades. Daya microwave dan waktu ekstraksi adalah dua faktor yang perlu diperhatikan dalam menggunakan MAE untuk hasil ekstraksi yang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh daya microwave dan waktu ekstraksi terhadap total fenol, aktivitas antibakteri, dan rendemen ekstrak kasar daun gambir Cubadak serta mengetahui KHM (Konsentrasi Hambat Minimal) dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimal) hasil perlakuan terbaik pada bakteri uji. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I daya microwave (255 W, 510 W dan 765 W) dan Faktor II adalah waktu ekstraksi (2 menit, 4 menit dan 6 menit). Analisa data yang dilakukan dengan metode Analysis of Varian (ANOVA) untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau pengaruh pada tiap perlakuan dan dilanjutkan dengan uji BNT atau DMRT. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi interaksi nyata (α=5%) antara perlakuan daya microwave (255, 510 dan 765 Watt) dan waktu ekstraksi (2, 4 dan 6 menit) terhadap rendemen, total fenol, aktivitas antibakteri (Escherichia coli ATCC 25922, Salmonella typhimurium, Staphylococcus aureus ATCC 29213, dan Bacillus cereus). Perlakuan terbaik, yaitu perlakuan daya microwave 510 Watt dan waktu ekstraksi 4 menit dengan rendemen 58,164%, total fenol 5764,281 ppm, aktivitas antibakteri (diameter hambat) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29213 14,56 mm, Bacillus cereus 15,69 mm, Escherichia coli ATCC 25922 12,93 mm, Salmonella typhimurium 13,07 mm. Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dari ekstrak kasar gambir Cubadak hasil perlakuan terbaik untuk Bacillus cereus adalah 80%, Staphylococus aureus ATCC 29213 90%, Escherichia coli ATCC 25922 100%, dan Salmonella typhimurium 90%. Sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) belum dapat diketahui.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2013/22/051302001
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 16 Aug 2013 09:21
Last Modified: 22 Oct 2021 02:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149327
[thumbnail of skripsi_yudith.PDF]
Preview
Other
skripsi_yudith.PDF

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item