Pemanfaatan Kentang dan Kecambah Kacang Hijau sebagai Alternatif Makanan Pendamping Air Susu Ibu (Kajian Lama Pengukusan Kentang dan Proporsi Tepung Kentang dan Tepung Kecambah Kacang Hijau Terhadap S

Defri, Timotius (2013) Pemanfaatan Kentang dan Kecambah Kacang Hijau sebagai Alternatif Makanan Pendamping Air Susu Ibu (Kajian Lama Pengukusan Kentang dan Proporsi Tepung Kentang dan Tepung Kecambah Kacang Hijau Terhadap S. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi. Sesudah usia 6 bulan kelahiran, bayi memerlukan makanan pendamping ASI seperti bubur bayi karena kebutuhan gizi meningkat dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh ASI. Kebutuhan gizi utama bayi usia 6-12 bulan adalah kalori energi (800 Kal) dan protein (15 gram) per hari. ASI dapat mencukupi kalori sebesar 455 Kal dan protein 7,7 gram sehingga diperlukan tambahan kalori 345 Kal dan 7,3 gram protein yang harus dipenuhi dari makanan pendamping ASI. Kurangnya asupan zat gizi, terutama energi dan protein dapat menyebabkan terjadinya Kurang Energi Protein (KEP) pada bayi (Krisnatuti dan Yenrina, 2000). Bahan baku pangan lokal seperti kentang dan kacang hijau dapat digunakan sebagai alternatif pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Kentang dapat bermanfaat sebagai sumber karbohidrat dan kacang hijau dapat memenuhi kebutuhan protein bayi. Teknologi instan menggunakan cara pengukusan karena sederhana dan ekonomis. Pati yang dikukus akan mengalami gelatinisasi. Pati tersebut masih dapat dikeringkan, tetapi molekul pati tidak dapat kembali pada sifat semula. Pati yang masih kering masih mampu menyerap air dalam jumlah besar. Hal ini digunakan sebagai dasar instanisasi suatu produk. Tujuan dari penelitian ini antara lain mempelajari pengaruh lama pengukusan kentang terhadap sifat fisik dan kimia bubur bayi, menentukan proporsi tepung kentang dan tepung kecambah kacang hijau terbaik untuk pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu, dan mempelajari perbandingan karakteristik fisik dan kimia bubur bayi instan terbaik hasil penelitian dengan bubur bayi instan komersil. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu lama pengukusan kentang yang terdiri dari tiga level (10, 20, dan 30 menit) serta proporsi tepung kentang : tepung kecambah kacang hijau (9:1, 7:3, 5:5). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Analisa data dilakukan dengan metode Analysis of Varians (ANOVA)dan jika hasil menunjukkan beda nyata maka dilanjutkan uji BNT dengan selang kepercayaan 5%. Kemudian hasil perlakuan terbaik dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan lama pengukusan kentang berpengaruh sangat nyata (α=0,05) terhadap waktu seduh, kecerahan warna, kadar air, kadar pati, gula reduksi dan nilai energi. Sedangkan perlakuan proporsi tepung kentang dan tepung kecambah kacang hijau berpengaruh sangat nyata (α=0,05) terhadap kecerahan warna, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, dan serat kasar. Bubur instan perlakuan terbaik berdasarkan sifat fisik dan kimia yaitu bubur bayi instan dengan lama pengukusan kentang selama 10 menit dan proporsi tepung kentang dan tepung kecambah kacang hijau 9:1. Bubur instan tersebut memiliki karakteristik kadar air 3,17%, kadar abu 2,70%, kadar protein 10,43%, kadar lemak 5,15%, kadar pati 15,62%, nilai energi 402,25 kal/100g, serat kasar 3,17%, total mikroba 8,3 x 10-3, viskositas 341,7 d.Pas, waktu seduh 24,28 detik, dan kecerahan warna 68,6.

English Abstract

Infants are better obtaining breast milk until 2 years old. But, breast milk is necessary to fulfill their nutrition needs only until 6 months of age. As growing state, production of breast milk will decrease, but infant’s nutrition need to inscrease. Entering 6 – 12 months infants needs 800 kal of energy and 15 gram of protein a day. Breast milk is only contain 455 kal of energy and 7,7 gram of protein. So, infants need complementary food to complete their nutritions for growth and development. Decreation of nutritions, especially energy and protein can make Infant’s protein energy decrease (Krisnatuti and Yenrina, 2000). Potatoes and mung bean can use to make complementary food for infants. Potatoes as carbohydrate resources, and mung bean profit to protein nutritions for infants. Instant technology with steam is implemented because easy to use and economical. Starch will be gelatinitation by heat and water. The starch can still dried, but molecule of starch was irreversibble. Dried starch can absorb water. This is used to make instant product. The purpose of this research was study about the effect of steaming time to physical and chemical characteristic, to determine the best proportion of potatoes flour and mung bean sprouts flour for complementary food, and to compare result product with commercial product. Factorial Randomized Block Design method was used in this research with 2 factors. The first factor was steaming time which divided into 3 levels (10, 20, 30 minutes). The second factor was proportion of potatoes flour and mung bean sprouts flour which divided into 3 levels (9:1, 7:3, 5:5). Each treatment was repeated 3 times. The obtained data was analyzed using ANOVA and then followed by Least Significant Different Test (LSD) at 5%. After that, it was descriptively compared with control. The result showed that the variations of steaming time had a significant effect (α = 0.05) towards serving time, colour bright, water content, starch content, reduction sugar, and energy value. The variations of proportion of potatoes flour and mung bean sprouts flour had a significant effect (α = 0.05) towards colour bright, protein content, lipid content, ash content, dan dietary fiber. Based on physical and chemical characteristic, the best treatment was resulted from steaming time during 10 minutes, and the proportion of potatoes flour and mung bean sprouts flour of 9:1. Instant porridge has characteristic of water content of 3,17%, ash content 2,70%, protein content 10,43%, lipid 5,15%, starch content 15,62%, energy value 402,25 kal/100g, dietary fiber 3,17%, microbe total 8,3 x10-3, viscosity average 341,7 d.Pas, serving time 24,28 second, and colour bright 68,6.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2013/10/051301989
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 14 Aug 2013 11:20
Last Modified: 21 Oct 2021 08:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149208
[thumbnail of Skripsi_(Timotius).pdf]
Preview
Text
Skripsi_(Timotius).pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item