Setyawan, AndiDwi (2012) Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Jati (Tectona grandis) Metode Microwave Assisted Extraction terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Kajian Rasio Sampel : Pelarut dan Jumlah L. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jati (Tectona grandis) adalah salah satu pohon yang banyak tumbuh di kawasan tropis seperti India dan Indonesia. Penyebaran daun jati di Indonesia tersebar secara luas yaitu di daerah Jawa, Kalimantan, dan Sumatera (Irwanto, 2006). Meskipun jati tersebar secara meluas, namun pemanfaatan jati hanya terbatas pada kayu dan batang yang bernilai ekonomis tinggi. Bagian jati yang belum termanfaatkan secara maksimal adalah bagian daun jati. Daun jati hanya dimanfaatkan secara tradisional sebagai pembungkus makanan dan obat tradisional. Selain itu terkadang daun jati juga dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil. Menurut beberapa penelitian Sumthong (2007) menyatakan bahwa daun jati mengandung beberapa senyawa bioaktif yaitu tektokuinon, asam tanat, asam galat dan beberapa asam-asam organik lainnya. Keberadaan senyawa bioaktif yang ada dalam daun jati juga bisa dimanfaatkan sebagai antibacterial agent, hal ini dikarenakan senyawa tersebut juga memiliki kemampuan dalam menghambat aktivitas bakteri. Antibakteri adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus (Gram positif) dan Escherichia coli (Gram negatif). Bakteri patogen dapat menyebabkan bahaya karena memiliki kemampuan menginfeksi dan menimbulkan penyakit serta merusak kualitas bahan pangan, sehingga diperlukan senyawa antibakteri untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Oleh karena itu perlu dicari cara yang tepat dan efektif untuk memanfatkan potensi yang cukup besar dari senyawa antibakteri yang berasal dari daun jati tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah proses ekstraksi dibantu dengan gelombang mikro atau Microwave Assisted Extraction. Microwave Assisted Extraction atau MAE adalah salah satu metode baru dalam proses ekstraksi. Dengan adanya gelombang mikro, akan membantu kerusakan sel sehingga akan memudahkan pengekstraksian senyawa target dari dalam sel. Dengan cara ini proses pengekstraksian senyawa dari bahan akan menjadi lebih efektif dan efisien (Mandal, 2007). Penggunaan MAE ini diharapkan mengurangi biaya ektraksi, mempercepat waktu ekstraksi dan meningkatkan senyawa antibakteri. Metode MAE juga dapat membantu meningkatkan jumlah rendemen ekstrak kasar dalam waktu ekstraksi dan jumlah pelarut yang lebih rendah dibanding dengan metode ekstraksi konvensional (Langat, 2011). Namun dalam penggunaan metode ini terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu jumlah proses ekstraksi (number of extraction steps) dan perbandingan sampel : pelarut sehingga akan didapatkan hasil yang efektif dan efisien. Teresa (2003) menjelaskan bahwa perbedaan jumlah proses ekstraksi akan meningkatkan efisiensi ekstraksi, rendemen akan meningkat dengan 3-5 kali ekstraksi. Volume pelarut juga termasuk faktor kritis. Intinya volume pelarut harus mencukupi dalam proses ekstraksi (Mandal, 2007) Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh jumlah proses ekstraksi dan rasio sampel : pelarut terhadap efisiensi dan efektifitas ekstraksi daun jati terhadap antibakteri. Efektifitas dan efisiensi antibakteri daun jati diukur melalui pengujian aktivitas senyawa antibakteri ekstrak kasar daun jati pada Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2012/7/051200133 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 26 Sep 2012 13:55 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149177 |
![]() |
Text
SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |