Penentuan Umur Simpan Sari Rosela (Hibiscus sadbariffa) Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) dengan Pendekatan Arrhenius

Herlambang, AgylBagus (2012) Penentuan Umur Simpan Sari Rosela (Hibiscus sadbariffa) Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) dengan Pendekatan Arrhenius. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rosela merupakan tanaman yang saat ini umum dikonsumsi untuk kesehatan di Indonesia dari menurunkan gula darah, asam urat, dan kolesterol dalam tubuh. Ini tidak lepas dari kandungan tanaman rosela (Hibiscus Sadbariffa) yaitu campuran asam sitrat dan malat, antioksidan (antosianin), vitamin C, beta-karoten dan juga serat. Sari rosela ini dipasaran masih jarang dibandingkan dengan rosela kering dikarenakan umur simpan yang pendek. Umur simpan adalah waktu antara saat produk diproduksi dan dikemas, sampai saat produksi tidak dapat diterima pada kondisi lingkungan dimana produk tersebut digunakan (Ellis, 1994). Selama ini penentuan umur simpan produk sari rosela yang dilakukan oleh UKM (Usaha Kecil Menengah) masih dengan cara konvensional cara ini terbilang lama dan perhitungannya belum jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi umur simpan dengan metode Accelerated Self Life Testing (ASLT) pendekatan Arrhenius pada produk sari rosela yang didapatkan dari UKM. Di karenakan pengukuran umur simpan yang digunakan masih menggunakan metode konvensional. Penelitian ini akan menggunakan metode ASLT dengan pendekatan Arrhenius. ASLT merupakan metode yang dapat digunakan untuk memprediksi umur simpan dan kecepatan reaksi dengan pendekatan Arrhenius pada beberapa range suhu. Menurut Kuntz (1993), untuk produk makanan yang menggunakan penyimpanan suhu kamar minimal harus menggunakan 3 kondisi suhu pengamatan, semakin tingi suhunya semakin pendek selang waktu pengamatannya dan begitu juga sebaliknya. Pada umur simpan sari rosela ini akan digunakan suhu 350C,400C, dan 450C, yang pada awal penelitian akan dicari terlebih dahulu titik kritis pada suhu tertinggi yaitu 450C, untuk menentukan berapa lama kerusakan pada suhu maksimal dan didapatkan range waktu yang diinginkan pada ke-3 suhu yang digunakan. Range-nya yaitu 7 hari (350C), 5 hari (400C), dan 3 hari (450C), dengan parameter kerusakan pada kadar antosianin, vitamin C, warna dan pH. Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas warna kuning memberikan hasil Energi aktivasi (EA) terkecil yang dihitung menggunakan orde satu, yang digunakan sebagai dasar penentuan umur simpannya. Umur simpan yang didapat setelah perhitungan menggunakan pendekatan Arrhenius yaitu untuk suhu 250C lama waktu 6 bulan 8 hari, suhu 350C lama waktu 3 bulan 10 hari, suhu 400C lama waktu 3 bulan, dan suhu 450C didapatkan waktu selama 2 bulan 4 hari.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2012/66/051201099
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 27 Sep 2012 09:54
Last Modified: 21 Oct 2021 07:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149173
[thumbnail of 051201099.pdf] Text
051201099.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item