Efek Antioksidan Sirup Jahe pada Kondisi Stres Oksidatif Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) yang Terinduksi oleh Minyak Jelantah

Putranti, RarasaniPatria (2012) Efek Antioksidan Sirup Jahe pada Kondisi Stres Oksidatif Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) yang Terinduksi oleh Minyak Jelantah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit degeneratif dapat disebabkan oleh stres oksidatif. Minyak jelantah merupakan salah satu sumber radikal bebas penyebab stress oksidatif. Pemberian antioksidan dari luar yang berasal dari bahan makanan merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi stres oksidatif. Sirup jahe merupakan produk olahan jahe yang bisa bermanfaat untuk mengatasi stres oksidatif. Jahe diketahui mengandung senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Senyawa fenol pada jahe tidak tahan terhadap suhu pemanasan yang tinggi sehingga perlu diperhatikan dalam pengolahan jahe menjadi sirup jahe. Tujuan dari penelitian ini mengetahui aktivitas antioksidan sirup jahe. efek antioksidan sirup jahe terhadap kadar Malondialdehyde (MDA) dan Superoxide Dismutase ( SOD) serta gambaran histopatologi pada kondisi stres oksidatif akibat minyak jelantah. Rancangan penelitian yang digunakan untuk pembuatan sirup jahe adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor suhu pemanasan 800C, 850C, dan 900C. Uji in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (normal), kontrol positif (induksi jelantah), pemberian sirup jahe dosis I (900 mg/kgBB), pemberian sirup jahe dosis II (1800 mg/kgBB), sari jahe (600 mg/kg BB), Data hasil penelitian dianalisis statistik menggunakan analisis ragaam (ANOVA) diikuti uji lanjut BNT 5% . Berdasarkan hasil penelitian, faktor jenis perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (α=0,05) terhadap kadar SOD dan MDA serum darah serta histopatologi organ hepar tikus. Pemberian sirup jahe dosis 1 dan dosis II memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan dan penurunan kadar MDA dibandingkan dengan perlakuan kontrol positif dengan kadar SOD dan MDA sebesar 3,05 unit/ml dan 346,50 ng/ml . Pemberian sirup jahe dosis I dan dosis II mampu meningkatkan kadar SOD dengan nilai 4,81unit/ml dan 5,61 unit/ml serta dapat menurunkan kadar MDA dengan nilai 207,35 ng/ml dan 188,38 ng/ml. Pemberian sari jahe sebesar 600 mg/kg BB juga member pengaruh yang nyata terhadap kenaikan dan penurunan kadar SOD dan MDA serum. Kadar SOD dan MDA pada perlakuan sari jahe sebesar 4,85 unit/ml dan 224,00 ng/ml . Gambaran histopatologi sel hepar tikus menunjukkan kondisi yang normal pada kelompok negatif. Pada kelompok positif belum ditunjukkan gambaran sel hepar yang mengalami kerusakan hingga tahap kematian sel (nekrosis) sedangkan untuk dosis 1 dan dosis 2 serta perlakuan sari jahe gambaran histopatologi sel hepar tikus masih terlihat normal

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2012/337/051205589
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 22 Jan 2013 08:53
Last Modified: 21 Oct 2021 06:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149100
[thumbnail of SKRIPSI_STEFANUS_DWIPUTTRA.pdf] Text
SKRIPSI_STEFANUS_DWIPUTTRA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item