Model Neraca Air Untuk Simulasi Daya Dukung Lingkungan (Studi Kasus Di Kabupaten Ponorogo)

Romadhoni, Wachidiyah (2012) Model Neraca Air Untuk Simulasi Daya Dukung Lingkungan (Studi Kasus Di Kabupaten Ponorogo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kondisi lingkungan hidup di Indonesia saat ini banyak mengalami kerusakan lingkungan yang cukup parah. Banyak daerah di Indonesia mengalami masalah kesulitan mendapatkan air yang layak pakai, disamping kekeringan dan banjir yang sering terjadi. Berbagi bentuk kerusakan dan bencana lingkungan sering kali merupakan permasalahan lingkungan yang timbul akibat daya dukung lingkungan hidup telah terlampaui. Terlampauinya daya dukung lingkungan umumnya timbul akibat petumbuhan penduduk atau perkembangan aktivitas manusia yang melampaui kemampuan lingkungan yang mendukungnya Daya dukung lingkungan berbasis neraca air suatu wilayah dapat diketahui dengan menghitung kapasitas ketersediaan air pada wilayah tersebut. Kapasitas ketersediaan air ini sangat tergantung pada kemampuan menjaga dan mempertahankan dinamika siklus hidrologi pada daerah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis spasial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan air secara spasial, mengetahui jumlah ketersediaan air secara spasial, mengetahui rasio ketersediaan air dan kebutuhan air secara spasial, dan menentukan status daya dukung lingkungan kabupaten Ponorogo secara spasial. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah kebutuhan air secara spasial memiliki nilai dengan interval (1400 – 1876) mm/tahun, (1876 - 2352) mm/tahun, (2352 – 2828) mm/tahun, (2828 – 3304) mm/tahun, (3304 – 378 ) mm/tahun, (378 – 4256) mm/tahun, (4256 – 4372) mm/tahun, (4372 – 5208) mm/tahun, (5208 – 5684) mm/tahun sedangkan jumlah ketersediaan air memiliki nilai dengan interval (900 – 1078) mm/tahun, (1078 – 1255) mm/tahun, (1255 – 1433) mm/tahun, (143 - 1611) mm/tahun, (1611 – 1788) mm/tahun, (1788 – 1966) mm/tahun, (1966 – 2144) mm/tahun, (2144 – 2321) mm/tahun, (2321 – 2499) mm/tahun. Rasio grid peta ketersediaan air dengan grid peta kebutuhan air kabupaten Ponorogo memiliki nilai dengan interval (0 – 0,5), (0,5 – 1), (1 – 1,5), (1,5 – 2), (2 – 2,5). Dari hasil tersebut terdapat 15 kecamatan dari 20 kecamatan yang daya dukung lingkungannya berstatus terlampaui seperti kecamatan Badegan, Sampung, Sukorejo, Babadan, Jenangan, Siman, Ponorogo, Kauman, Jambon, Balong, Jetis, Mlarak, Sambit, Bungkal dan Slahung. Selain itu terdapat 5 kecamatan dari 20 kecamatan yang daya dukung lingkungannya terlampaui dan sebagian aman bersyarat seperti kecamatan Ngrayun, Sooko, Pulung, Ngebel, dan Sawoo serta 1 kecamatan dari 20 kecamatan yang daya dukung lingkungannya berstatus aman bersyarat seperti kecamatan Pudak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2012/325/051205508
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 18 Dec 2012 16:02
Last Modified: 21 Oct 2021 06:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149088
[thumbnail of skripsi_gabung.pdf] Text
skripsi_gabung.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Actions (login required)

View Item View Item