Raharto, Kukuh (2012) Pengurangan Persentase Roasting Loss Pada Pembuatan Kopi Instant Dengan Optimalisasi Kecepatan Perputaran Drum Roast Di Pt. Nestle Panjang Indonesia Factory. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kopi tumbuh dengan melimpah di Indonesia, khususnya di daerah Sumatra dan Jawa. Produksi kopi di Indonesia mencapai ± 650.000 ton (Anonymous, 2009). Dengan tingkat konsumsi/daya beli kopi yang sangat tinggi sehingga di Indonesia sangat mendukung untuk didirikan pabrik yang mengolah biji kopi. PT. Nestle Panjang Indonesia Factory merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang mampu mengolah biji kopi menjadi olahan bubuk kopi. Nescafe adalah salah satu produk olahan biji kopi yang diproduksi oleh PT. Nestle Panjang Indonesia Factory yang telah dikenal dan dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia maupun dunia. Di akhir tahun 2011 PT. Nestle Panjang Indonesia Factory mengalami kerugian yang diakibatkan adanya losses bahan baku pada setiap prosesnya sehingga membuat harga produksi mengalami kenaikan. Losses adalah suatu kehilangan atau penurunan keuntungan yang diakibatkan oleh suatu hal yang tidak terduga. Losses yang dialami PT. Nestle Panjang Indonesia Factory yaitu jumlah bahan baku yang tidak sesuai dengan hasil akhir proses. Permasalahan losses yang dialami Perusahaan Nestle selama ini diduga dikarenakan oleh faktor manufacturing process. Manufacturing process terdiri atas proses tipping, roasting, grinding, extraction, evaporation dan sprydrying. Macam-macam losses pada PT. Nestle Panjang Indonesia Factory diantaranya tipping loss, roasting loss, dan ekstraksi loss. Pada pengamatan yang dilakukan lebih mengarah pada proses roasting karena pada proses ini diduga sebagai faktor losses terbesar di PT. Nestle Panjang Indonesia Factory atau yang disebut roasting loss. Roasting loss adalah sesuatu yang terbuang dalam proses roasting atau penyangraian kopi yang dimana dalam aktual keseharian persentase roasting loss nya mencapai angka 21,9% dari setiap satu kali penggorengan pada CTn 52. Sedangkan pada CTn 79 dan 82 sebesar 16,5%, serta pada CTn 100 mencapai angka 16,5% dalam drum roast. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi persentase roasting loss hingga 1% mengingat semakin lama harga kopi semakin naik. Roaster adalah proses penyangraian dengan beberapa tahapan dan menggunakan udara panas yang dihasilkan bunner dengan drum berputar dengan kecepatan 100% (1401,25 rpm). Kecepatan perputaran drum roast sangat mempengaruhi jumlah roast kopi (kopi sangrai) yang dihasilkan. Semakin cepat kecepatan perputaran drum roast maka semakin banyak pula kopi yang hilang dan begitu juga bila semakin lambat kecepatan perputaran drum roast maka semakin sedikit kopi yang hilang. Hal ini berkaitan dengan gesekan antar biji kopi di dalam drum roast, jika semakin cepat kecepatan perputaran drum roast maka gesekan antar kopi akan sering terjadi. Bilamana sering terjadi maka akibatnya kopi akan saling menggerus satu sama lain. Jika kopi saling menggerus maka kopi akan semakin hancur dan akan terserap oleh mesin exhaust atau mesin penyerap debu sehingga mengakibatkan losses (PT. Nestle Panjang Indonesia Factory, 2012). Penelitian bertujuan mengurangi persentase roasting loss dengan memperhitungkan kecepatan perputaran drum roast serta suhu yang optimal maka diharapkan tetap menghasilkan bubuk kopi instant yang sesuai dengan standart Nestle sehingga membuat keuntungan baik dari segi material maupun finansial
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2012/280/051203830 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 23 Oct 2012 11:52 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149037 |
Text
KUKUH_RAHARTO,skripsi.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Actions (login required)
View Item |