Ekstraksi Dan Identifikasi Senyawa Antimikroba Pada Mikroalga Tetraselmis Chuii Menggunakan Metode M.A.E (Microwave Asissted Extraction), Kajian Jenis Pelarut Dan Lama Ekstraksi

KusumaDianAnggara (2012) Ekstraksi Dan Identifikasi Senyawa Antimikroba Pada Mikroalga Tetraselmis Chuii Menggunakan Metode M.A.E (Microwave Asissted Extraction), Kajian Jenis Pelarut Dan Lama Ekstraksi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tetraselmis chuii merupakan mikroalga dari golongan alga hijau (chlorofyceace) yang mempunyai ukuran 7 – 12 mikron. Kandungan dalam Tetraselmis chuii antara lain mengandung protein (50%), lemak, karbohidrat (20%), asam amino, vitamin dan mineral.Salah satu komponen biokimia yang dihasilkan dari Tetraselmis chuii ini adalah asam lemak, yang berpotensi sebagai senyawa antibakteri. Selain itu, Tetraselmis chuii juga dapat berperan sebagai antimikroba. .Microwave Assisted Extraction merupakan salah satu metode yang dikembangkan untuk proses ekstraksi. Metode ini memiliki keunggulan diantaranya jumlah pelarut yang digunakan tidak banyak, waktu yang diperlukan untuk proses ini juga relatif singkat jika dibandingkan dengan metode konvensional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok ( RAK) dengan 2 faktor. Faktor I terdiri dari 2 level yaitu jenis pelarut dan faktor II terdiri dari 3 level yaitu lama ekstraksi, sehingga didapatkan 6 kombinasi perlakuan. Tiap perlakuan diulangi sebanyak 3 kali. Sehingga diperoleh 18 satuan percobaan.Data yang diperoleh untuk melihat adanya interaksi antar perlakuan. Sedangkan data hasil rendemen dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA). Apabila dari hasil uji pada penelitian tahap pertama terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan BNT atau DMRT dengan taraf 5%. Sedangkan untuk zona bening dan identifikasi senyawa menggunakan deskriptif kuantitatif. Dari Hasil penelitian diperoleh adanya interaksi jenis pelarut dan lama ekstraksi yang memberikan pengaruh yang beda nyata (p<0.05) terhadap rendemen ekstrak. Rendemen tertinggi diperoleh pada perlakuan pelarut aseton 3 menit yaitu sebesar 63.3267% dan rendemen terendah diperoleh pada pelarut aseton dengan lama ekstraksi 1 menit. Untuk aktifitas Antimikroba yang diindikasikan dengan zona bening diperoleh diameter zona bening tertinggi masing- masing mikroba uji antara lain, E.coli 9.16 mmpada ekstrak pelarut kloroform 3 menit, S.aureus, 10.67 mm pada ekstrak pelarut kloroform 2 menit, C. albicans 9 mm pada ekstrak pelarut kloroform 3 menit dan 8.67 mm untuk A. flavus pada ekstrak pelarut aseton 1 menit. Pada analisa senyawa ekstrak menggunakan GC-MS diperoleh beberapa senyawa yang diduga sebagai antimikroba Tetradecanoic acid, NEOPHYTADIENE, 9,17-Octadecadienal, (Z)-, 1,13-Tetradecadiene, 1-Docosene, 9-Hexadecenoic acid, methyl ester, (Z)-, Methyl palmitate, Palmitoleic acid, Palmitic acid, Ethyl 9-hexadecanoate, Isopropyl Palmitate, Dioctyl adipate, Bis (2-ethylhexyl) phthalate.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2012/275/051203825
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Oct 2012 09:36
Last Modified: 21 Oct 2021 04:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149031
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_4_dan_5.pdf]
Preview
Text
BAB_4_dan_5.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1_.pdf]
Preview
Text
BAB_1_.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item