Beras Analog Berbasis Tepung Jagung Terermentasi Dengan Suplementasi Daun Kelor (Moringa oleifera) Untuk Meningkatkan Produksi ASI Yang Diuji Secara In Vivo

AnjarsariDiniNastiti (2012) Beras Analog Berbasis Tepung Jagung Terermentasi Dengan Suplementasi Daun Kelor (Moringa oleifera) Untuk Meningkatkan Produksi ASI Yang Diuji Secara In Vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dari kehidupan masyarakat. Salah satu faktor kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena ASI banyak diganti dengan susu formula dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Daun kelor (Moringa oliefera) terbukti dapat meningkatkan produksi ASI. Selain itu, Indonesia memiliki sumber bahan pangan potensial seperti jagung. Namun perlu dilakukan modifikasi dengan pembuatan tepung jagung terfermentrasi agar sifatnya lebih baik dan ditambahkan natrium alginat sebagai bahan pembantu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai suplementasi daun kelor dalam pembuatan beras analog. Harapannya, penggunaan tepung daun kelor bisa digunakan sebagai pangan pokok fungsional bagi ibu menyusui dan mampu mengoptimalkan potensi jagung sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor beras. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap 1 adalah pembuatan beras analog berbasis tepung jagung terfermentasi. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yakni proporsi tepung jagung terfermentasi : tepung beras dan konsentrasi Na-alginat. Tahap 2 yaitu suplementasi tepung daun kelor pada beras analog. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian pada mencit secara in-vivo. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi proporsi tepung jagung terfermentasi nilai L* semakin rendah, sedangkan nilai a* dan b* semakin tinggi. Nilai L*, a* dan b* berkisar antara 47,23-49,40, 21,40-23,97 dan 33,40-34,80. Pengembangan volume, cooking time dan daya rehidrasi beras analog akibat perlakuan proporsi tepung jagung terfermentasi : tepung beras dan penambahan Na-alginat berkisar antara 69,99 – 95,54%, 23,77-30,65 menit dan 265,67–342%. Berdasarkan kriteria fisik dan organoleptik didapatkan beras analog dengan proporsi tepung jagung terfermentasi : tepung beras 70 : 30 dan penambahan Na-alginat 3% sebagai perlakuan terbaik. Karakteristik kimia (kadar abu, kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar pati dan kadar karbohidrat) beras analog, beras analog suplementasi tepung daun kelor 10% dan 20% secara berturut-turut adalah (1,93%, 2,36%, 9,94%, 4,99%, 72,04%, 80,78%), (2,94%, 1,87%, 12,95%, 6,72%, 70,66%, 75,52%) dan (3,14%, 1,28%, 15,47%, 8,03%, 69,8%, 72,08%). Hasil penelitian menunjukkan beras analog yang disuplementasi tepung daun kelor memiliki efek laktogogum dibuktikan dengan pertambahan berat badan anak mencit pada hari ke-15 dengan pakan induk mencit beras biasa, beras analog suplementasi tepung daun kelor 0%, 10% dan 20% secara berturut-turut 4,33 gram, 4,89 gram, 8,48 gram dan 9,68 gram. Suplementasi tepung daun kelor sebanyak 20% pada beras analog secara signifikan dapat membuat sekresi air susu mencit meningkat dan berat badan anak mencit meningkat seiring dengan meningkatknya suplementasi yang diberikan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2012/268/051203818
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 Oct 2012 15:09
Last Modified: 21 Oct 2021 04:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149023
[thumbnail of DINI_NASTITI_ANJARSARI_0811010028.pdf]
Preview
Text
DINI_NASTITI_ANJARSARI_0811010028.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item