MunawarohSiti (2012) Beras Analog Laktogenik Berbasis Tepung Jagung Tersulfitasi (Zea mays) dengan Suplementasi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) yang Diujikan Secara In-vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung merupakan bahan pangan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Jagung memiliki keunggulan karena mengandung pangan fungsional. Salah satu teknologi yang dapat dikembangkan dalam pemanfaatan jagung yaitu pembuatan beras analog. Dalam jagung granula patinya terselimuti oleh protein sehingga strukturnya menjadi keras, oleh karena itu perlu adanya ion sulfit (natrium metabisulfit). Ion sulfit mampu memecah ikatan disulfida pada protein sehingga sebagian protein yang menyelimuti granula pati akan terlepas sehingga pati menjadi lebih lunak. Beras analog dengan mutu terbaik dapat dihasilkan jika rasio tepung jagung:tepung beras tepat serta konsentrasi natrium alginat sebagai penstabil serta suplementasi tepung daun kelor untuk menambah nilai fungsional. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap I adalah proses pembuatan beras analog tersulfitasi yang disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dimana faktor pertama terdiri dari 3 level dan faktor kedua terdiri dari 3 level. Penelitian tahap II adalah pengujian efek laktogogum beras analog sulfitasi tersuplementasi daun kelor pada mencit secara in-vivo menggunakan rancangan tersarang dengan 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari 4 level dan faktor kedua terdiri dari 6 level. Hasil pengamatan dianalisa dengan menggunkan analisa ragam (ANOVA) kemudian dilakukan uji BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik dari sifat fisik dan uji organoleptik yaitu perlakuan dengan rasio tepung jagung:tepung beras 80:20 dan konsentrasi natrium alginat 3% dengan nilai untuk masing-masing parameter fisik adalah tingkat Kecerahan 47,03; derajat kekuningan 38,2; derajat kemerahan 20,69; cooking time 29,13 menit; daya rehidrasi 249%; dan pengembangan volume 69,31%. Tingkat kesukaan panelis terhadap perlakuan terbaik adalah untuk warna beras analog sebesar 5,2; warna nasi analog 4,7; kenampakan beras analog 4,85; aroma beras analog 3,85; kekenyalan nasi analog 4,05; dan rasa beras analog sebesar 4,35. Pengujian beras analog dengan suplementasi daun kelor secara in-vivo memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan produksi ASI mencit, beras analog dengan tepung jagung tersulfitasi tersuplementasi tepung daun kelor 20% memberikan peningkatan produksi ASI yang paling tinggi yang ditandai dengan meningkatnya berat badan anak mencit (rerata peningkatan berat badan selama 15 hari mencapai 692,63%). Waktu penimbangan anak mencit terdapat perbedaan yang nyata pada pemberian jenis pakan beras analog dengan suplementasi tepung daun kelor 10% dan 20% pada penimbangan hari ke-12 (496,21% dan 581,16%) dan hari ke-15 (572,73% dan 694,93%). Hal tersebut menunjukkan bahwa hari ke-12 dan 15 setelah melahirkan merupakan puncak laktasi mencit.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2012/262/051203812 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 23 Oct 2012 15:17 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/149017 |
![]() |
Text
Siti_Munawaroh(0811010080).pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |