Performansi produk mocaf (Modified Cassava Flour) pada mesin pengering hybrid di kabupaten trenggalek : Studi Kasus Analisa Sebaran Suhu dan Kelembaban Udara Pengering

Okaryanti, RahartinaWigati (2011) Performansi produk mocaf (Modified Cassava Flour) pada mesin pengering hybrid di kabupaten trenggalek : Studi Kasus Analisa Sebaran Suhu dan Kelembaban Udara Pengering. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mocaf ( Modified Cassava Flour ) merupakan suatu produk pangan yang prinsipnya adalah memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi dan memiliki karakteristik khas. Salah satu tahap dalam pembuatan mocaf adalah pengeringan dengan menggunakan mesin pengering hybrid. Penyebaran suhu dan kelembaban pada masing-masing rak pada ruang pengering tidak merata, terutama pada bagian rak tengah, sehingga pada bagian tersebut mocaf tidak cepat kering. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebaran suhu dan kelembaban pada masing-masing bagian dalam ruang pengering, mengetahui perbandingan efektifitas penggunaan kipas dengan tanpa kipas pada mesin pengering tipe hybrid, mengetahui perbandingan hasil pengeringan dari penggunaan mesin pengering hybrid menggunakan kipas dengan tanpa kipas dengan perlakuan biomassa dan perlakuan panas matahari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental secara empiris. Bahan yang digunakan berupa chips ubi kayu yang telah difermentasi. Bahan akan dikeringkan menggunakan mesin pengering sistem hybrid. Dengan mesin hybrid menggunakan kipas dan tidak menggunakan kipas dengan perlakuan panas matahari dan biomassa. Pada tiap perlakuan, bahan dikeringkan selama 10 jam, setiap 1 jam dilakukan pengambilan data pada tiap-tiap rak berupa suhu ruang, temperatur bola basah dan bola kering, kecepatan angin, dan intensitas cahaya matahari. Berdasarkan hasil penelitian sebaran suhu dan kelembaban terbaik pada mesin pengering hybrid menggunakan kipas perlakuan panas matahari suhu pada 5 titik, yaitu 33,7 0 C, 33,2 0 C, 31,9 0 C, 33,3 0 C, dan 34,2 0 C dan untuk kelembaban pada 3 titik yaitu 42,6%, 53,5%, dan 33,8%. Untuk mesin pengering hybrid tidak menggunakan kipas perlakuan panas matahari memiliki hasil terendah dengan sebaran suhu yaitu 28 0 C, 28,5 0 C, 28,8 0 C, 30 0 C, dan 31,9 0 C dan untuk kelembaban pada 3 titik yaitu 50,3%, 54,6%, dan 37,85%. Intensitas cahaya matahari pada saat pengeringan menggunakan panas matahari rata-rata sebesar 400,7 Lux, kecepatan angin 0,16 m/s. Kadar air pada mocaf terendah pada mesin pengering hybrid menggunakan kipas perlakuan biomassa sebesar 15,80% bb pada rak atas dan kadar air tertinggi mocaf pada mesin pengering hybrid tanpa kipas dengan panas matahari sebesar 29,91% bb pada rak tengah. Dari kedua perlakuan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja mesin pengering hybrid menggunakan kipas lebih baik daripada mesin pengering hybrid tanpa kipas.

English Abstract

Mocaf ( Modified Cassava Flour ) is a food ingredient that is produced by fermentation of cassava cells. This product has distinctive characteristics. One stage of mocaf processing is drying process using hybrid dryer machine. The temperature and humidity in drying chamber of hybrid dryer is usually unevenly especially for the dryer without fan. The consequence is that the drying rate is also uneven because the distribution of energy undergoes just because of natural convection. The purpose of this study is tracing the distribution of temperature and humidity on each part of the drying chamber, comparing the effectiveness of dryer with fan and without-fan, and also comparing the product with the hybrid dryer to with direct sun dryer. This works are carried out also to test the effectiveness of using biomass for hybrid dryer. The research is carried out in empirical experiment. The materials consist of fermented cassava chips. These materials are dried with hybrid dryer using two factors i.e. biomass and solar energy, with fan and without fan. The material is dried for 10 hours. The room temperature, dry and wet bulb temperature, wind speed, and sunlight intensity are collected every 1 hour. The result of the research shows that the dryer with solar energy and fans was the best. The temperature of this hybrid dryer spreads in the range between 33.2 0 C and 34.2 0 C and the Relative humidity (RH) spreads between 33.8 % and 53.5 %. The temperature and RH range of hybrid dryer machine without fan combined with sun dryer was relative high. The temperature spreads such as 28 0 C, 28.5 0 C, 28.8 0 C, 30 0 C, and 31.9 0 C, and the relative humidity spread such as 50.3 %, 54.6 %, and 37.85 %. Sunlight intensity during drying with sun-heat was 400.7 Lux. The average wind velocity was 0.16 m/s. The lowest mocaf water contents was 15.80% wb. It was found on the top rack of the dryer, especially the dryer with biomass energy and with fans. The highest mocaf water contents was 29.91% wb. It was found on the middle rack with dryer without fans and with sun energy. The conclusion of this research is that the best performance of the hybrid dryer is using the fan and biomass.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2011/69/051102177
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 24 May 2011 13:52
Last Modified: 21 Oct 2021 01:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148816
[thumbnail of 051102177.pdf] Text
051102177.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item