Pengaruh Jenis Kunyit dan Lama Waktu Ultrasonikasi Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Fraksi Larut Etil Asetat Kunyit (Curcuma)

Sari, NurEndahKurnia (2011) Pengaruh Jenis Kunyit dan Lama Waktu Ultrasonikasi Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Fraksi Larut Etil Asetat Kunyit (Curcuma). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kunyit merupakan tanaman rempah yang banyak tumbuh di Indonesia. Jenis kunyit yang banyak dijumpai di Indonesia adalah kunyit kuning (Curcuma longa L) dan kunyit putih (Curcuma mangga). Kunyit memiliki banyak manfaat, selain sebagai pewarna makanan dan bumbu dapur, kunyit juga digunakan sebagai bahan baku obat. Kunyit mengandung kurkuminoid, turmerin dan terpen yang merupakan senyawa antioksidan dan antibakteri. Senyawa antioksidan dan antibakteri kunyit dapat diperoleh dengan cara ekstraksi. Kunyit mengandung senyawa dengan sifat kepolaran yang berbeda-beda. Proses Ekstraksi yang dapat digunakan untuk mendapatkan ekstrak berdasarkan kepolarannya adalah dengan ekstraksi padat cair dilanjutkan dengan ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen didalamnya. Untuk mendapatkan senyawa semi polar, digunakan pelarut etil asetat yang memiliki sifat kepolaran menengah. Ultrasonikasi merupakan alternatif metode ektraksi yang efektif dibandingkan dengan maserasi dan soxhlet. Dengan menggunakan metode ini, proses ekstraksi akan berlangsung lebih cepat karena efek mekanis yang ditimbulkan oleh gelombang ultrasonik dapat merusak dinding sel sehingga meningkatkan jumlah komponen sel yang berdifusi ke dalam pelarut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis kunyit dan lama waktu ultrasonikasi yang menghasilkan fraksi larut etil asetat kunyit dengan aktivitas antioksidan dan antibakteri yang terbaik. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor I adalah Jenis Kunyit yang terdiri dari 2 level (kunyit kuning dan kunyit putih). Faktor II adalah lama waktu ultrasonikasi yang terdiri dari 3 level (5, 10, 15 menit). Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Analisa data dilakukan dengan metode Analysis of Varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Attribute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kunyit memberikan pengaruh nyata terhadap rendemen, aktivitas antioksidan dan aktivitas antibakteri pada kedua bakteri indikator (S. aureus dan E.coli). Perlakuan terbaik didapatkan pada kunyit putih dengan lama ultrasonikasi 5 menit. Karakteristik fraksi larut etil asetat kunyit terbaik adalah memiliki total rendemen 5,32 %, aktivitas antioksidan 69,06 %, aktivitas antibakteri (diameter zona bening) dengan bakteri indikator Staphylococcus aureus 22,67 mm dan aktivitas antibakteri (diameter zona bening) dengan bakteri indikator Escherichia coli 35,67 mm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2011/251/051104578
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 Dec 2011 09:35
Last Modified: 21 Oct 2021 15:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148705
[thumbnail of 051104578.pdf]
Preview
Text
051104578.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item