Pertiwi, FentyNurtyastutiEka (2011) Produksi Etanol dari Tetes Tebu oleh Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NRRL – Y 265) : Kajian Konsentrasi Inokulum dan Sumber Gula. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jumlah populasi manusia yang semakin meningkat dan semakin berkembangnya industri mengakibatkan semakin tingginya angka ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi utama. Pada tahun 2010 jumlah produksi minyak di Indonesia hanya berkisar 0,98 juta barel per hari (bph), sedangkan jumlah konsumsi minyak lebih besar yaitu 1,27 bph. Selain itu, cadangan minyak mentah di Indonesia juga mengalami penurunan dari tahun 2007 sebesar 4,90 milyar bph menjadi 3,99 milyar bph pada tahun 2010. Hal inilah yang menyebabkan seluruh negara di dunia termasuk Indonesia mengalami krisis energi. Bioetanol merupakan sumber energi alternatif pengganti BBM yang terbuat dari proses fermentasi bahan-bahan alami oleh mikroorganisme. Produksi dan permintaan terhadap bioetanol di dunia mengalami peningkatan setiap tahun. Total permintaan etanol dunia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 3x1011 liter. Efisiensi produksi bioetanol diperoleh melalui ketepatan pemilihan jenis mikroorganisme, bahan baku, dan kontrol proses fermentasi. Tetes merupakan sisa dari proses pengkristalan gula pasir yang masih mengandung gula dan asam-asam organik sehingga merupakan bahan baku yang baik untuk pembuatan etanol. Dibandingkan bahan baku lain, tetes mempunyai keunggulan yaitu selain harganya murah juga mengandung 50% gula sederhana yang dapat difermentasi langsung oleh yeast menjadi etanol tanpa pretreatment. Flocculant Saccharomyces cerevisiae merupakan yeast yang mampu membentuk flok atau gumpalan sel yang mengendap secara cepat dalam medium pertumbuhannya berperan penting dalam produksi bioetanol karena mempermudah proses purifikasi yaitu meniadakan proses sentrifugasi sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi penambahan inokulum flocculant Saccharomyces cerevisiae dan konsentrasi sumber gula dalam tetes tebu yang tepat dalam produksi etanol yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan dua faktor yaitu konsentrasi inokulum (5%, 10%, dan 15% v/v) dan konsentrasi sumber karbon (15%, 20%, dan 25% b/v). Perlakuan terbaik dipilih berdasarkan produksi etanol tertinggi yaitu sebesar 8, 792% (b/v) dengan konsentrasi inokulum 10% (v/v) dan konsentrasi sumber karbon 15% (b/v). Yield etanol yang dihasilkan adalah 65%.
English Abstract
The increasing of populations and industrial developing caused increasing of gasoline dependent as main energy source. Total Indonesia oils production was 0,98 million bph in 2010, whereas total oil consumtion was 1,27 million bph. Beside that, Indonesia crude oil reserves have decreased from 4,90 billion bph in 2007 to 3,99 billion bph in 2010. Hence, the world included Indonesia had energy crisises. Bioethanol was alternative energy resources made from fermentation of natural source by miroorganisms that can replace gasoline. The world production and demand of ethanol has increased every year. Total world ethanol demand was estimated up to 3x1011 liters. Efficiency of bioethanol production was obtained by choosing appropiate type of microorganism, substrat, and controling fermentation. Molasses were by product of sugar cane crystalization which still contain sugar and some organic acids so they were potential to be raw material for ethanol production. If they were compared with other raw materials, molasses had advantages such as not only had cheap cost, but also contained 50% fermentable sugars that can be fermented directly by yeast without pretreatment. Flocculant Saccharomyces cerevisiae was a yeast that has ability to aggregate into flocks which sediment rapidly in culture medium . It was very important for bioethanol production because it will remove sentrifugal process that decreases product separation or purification cost. The aim of this study was to obtain the appropiate inoculum and sugar sources concentration for ethanol production from cane molasses using flocculant Saccharomyces cerevisiae. This study used descriptive methode with two factors, they were inoculum concentration (5%, 10%, and 15% v/v) and carbon source concentration (15%, 20%, and 25% w/v). The best experiment was choosed based on the highest ethanol production was 8, 792 %(w/v) with 10% (v/v) inoculum concentrations and 15% (w/v) carbon source concentration. Ethanol yield that produced was 65%.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2011/187/051103226 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 28 Nov 2011 10:50 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 08:52 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148639 |
![[thumbnail of 051103226.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
051103226.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |