Sari, ChaterinaPuspita (2011) Ekstraksi Antosianin Rosela Merah (Hibiscus sabdariffa Linn) Menggunakan Ultrasonik Bath : Kajian Rasio Bahan : Pelarut dan Lama Ekstraksi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rosela merah (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung pigmen alami antosianin. Bagian kelopak rosela mengandung pigmen alami antosianin dengan kadar yang relatif tinggi yaitu sebesar 2%. Salah satu upaya pemanfaatan rosela merah adalah dengan mengekstrak antosianinnya untuk dimanfaatkan sebagai pewarna alami bahan pangan dan menjadi alternatif pengganti pewarna sintetis. Penggunakan ultrasonik bath sebagai pengganti metode ekstraksi konvensional dapat mempersingkat waktu ekstraksi dan memaksimalkan hasil ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan rasio bahan:pelarut dan lama ekstraksi menggunakan ultrasonik bath terhadap jumlah pigmen antosianin yang dihasilkan serta untuk mendapatkan perlakuan terbaik dari kedua faktor. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor. Masing-masing faktor terdiri dari 3 level. Faktor I adalah rasio bahan:pelarut (1:3, 1:4 dan 1:5 b/v) dan faktor II adalah lama ekstraksi menggunakan ultrasonik bath (25, 30 dan 35 menit) dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisa ragam (ANOVA) kemudian diuji lanjut menggunakan BNT 5%. Pemilihan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode multiple attribut. Perlakuan rasio bahan:pelarut berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap rendemen, kadar antosianin, aktivitas antioksidan, pH, tingkat kemerahan. Perlakuan lama ekstraksi memberikan pengaruh nyata terhadap rendemen, kadar antosianin, aktivitas antioksidan, pH, tingkat kecerahan, tingkat kemerahan. Interaksi kedua faktor tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter. Perlakuan terbaik adalah ekstrak antosianin rosela dengan rasio bahan:pelarut 1:4 dan lama ekstraksi 30 menit dengan karakteristik : rendemen 33,62%, kadar antosianin 405,78 mg/100g, aktivitas antioksidan 84,39%, pH 1,09 dan tingkat kemerahan (a*) 47,20. Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional pada semua parameter. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa pigmen antosianin rosela merah mengalami penurunan kestabilan kadar antosianin pada suhu 70°C mencapai 51,15 % dan pada suhu 100°C 70,23 % dengan lama pemanasan 30, 60, dan 90 menit.
English Abstract
Red roselle (Hibiscus sabdariffa L.) is one of the plants that contains natural pigment called anthocyanin. Roselle petals section contains natural anthocyanin pigments with relatively high levels of 2%. Usually, red rosella is extracting the anthocyanin used for natural food colorants and becomes an alternative to substitute synthetic dyes. Using of bath ultrasonic as a substitution the previous method, conventional extraction, can make shorten the duration of extraction time and maximize the yield of extraction. This research aims to determine the effect of the treatment of the material and solvent ratio and duration of extraction using bath ultrasonic to the amount of anthocyanin pigment produced as well as to get the best treatment from both factors. This research was used factorial Randomized Block Design (RBD) arranged in a factorial with two factors. Each factor consists of three levels. The first factor is material and solvent ratio (1:3, 1:4, and 1:5 w/v) and the second one is the duration of extraction time using bath ultrasonic (25, 30 and 35 minutes), with a repetition of 3 times. The data obtained were analyzed with Analysis of Varians (ANOVA) and continued with Least Significant Difference (LSD) test with 5% confidence interval. Determination of the best treatment used multiple attribute method. The treatment of material and solvent ratio has a significant effect (α = 0.05) to the yield, anthocyanin content, antioxidant activity, pH value, and the level of redness coloring. The treatment of duration of extraction gives a significant effect on the yield, anthocyanin content, the antioxidant activity, pH value, brightness level, the level of redness coloring. Interaction of these two factors does not provide a marked influence on all parameters. The best treatment is anthocyanin’s extraction from roselle with material and solvent ratio 1:4 and duration of extraction time 30 minutes which the characteristics are yield 33.62%, 405.78 mg/100g levels of anthocyanins, the antioxidant activity of 84.39%, pH value of 1.09 and the level redness (a*) 47.20. This result compares favorably with conventional methods for all parameters. The test results showed that the pigment anthocyanin stability of red roselle anthocyanin levels decreased at temperature 70°C reached 51.15% and at temperature 100°C reached 70.23%, with a duration of heating 30, 60, and 90 minutes.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2011/185/051103224 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 15 Nov 2011 10:52 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 08:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148638 |
![]() |
Text
051103224.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |