Uji Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Papaceda (Scaevola taccada (Gaertn.)Roxb)

Gaspersz, FransiasFrilanno (2011) Uji Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Papaceda (Scaevola taccada (Gaertn.)Roxb). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Papaceda (Scaevola taccada) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Beberapa penelitian menunjukkan ekstrak daun Papaceda mengandung senyawa antibakteri golongan asam lemak, terpenoid, peptida, saponin, dan alkaloid yang efektif dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negaitf. Ekstraksi adalah metode pemisahan dimana komponen-komponen terlarut suatu campuran dipisahkan dari komponen-komponen yang tidak larut dengan pelarut yang sesuai. Proses ekstraksi yang optimal akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ekstraksi yang dihasilkan, dan hasil ekstraksi tersebut akan mempengaruhi aktivitas antibakteri. Rasio jenis pelarut dan waktu ekstraksi merupakan faktor yang berpengaruh dalam proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun papaceda, mengetahui pengaruh rasio jenis bahan pelarut dan waktu ekstraksi daun Papaceda terhadap S. aureus dan E. coli, serta mengetahui komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun papaceda yang aktif sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan secara faktorial menggunakan RAK dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu rasio jenis pelarut dengan 3 level yaitu (etanol:heksan) 2:1, 1:1, dan 1:2. Sedangkan faktor kedua yaitu waktu ekstraksi maserasi yang terdiri dari 2, 3, dan 4 hari. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Data analisa menggunakan metode deskriptif dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 2:1 selama 4 hari menghasilkan rendemen optimal sebesar 11,85%. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan perlakuan 1:2 selama 3 hari pada fraksi etanol efektif menghambat E. coli (2,56 mm) dan S. aureus (3,13 mm). Sedangkan perlakuan 2:1 selama 4 hari pada fraksi heksan efektif dalam menghambat E. coli (1,95 mm) dan S. aureus (2,83 mm). Hasil pengujian fitokimia dengan GC-MS pada fraksi etanol menunjukkan senyawa 2-Hexadecen-1-ol (19%), Ethanamine (16,24%), Hexadecanoic acid (11,82%), Tetradecanoic acid (10,15%), dan Germacrane (7,3%), sedangkan pada fraksi heksan terkandung 1-Phenanthrenecarboxylic (30%), Hexadecanoic acid (17,24%), 9,12-Octadecadienoic acid (9,10%), Caryophyllene oxide (8,69%), Ergosta-7,22-dien-3-ol (4,67%), Octadecanoate acid (4,47%), 6H-Purin-6-one,1,7-dihydro-2-(methylamino) (4,2%), and Pentatriacontane (2,6%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2011/133/051103049
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Nov 2011 13:36
Last Modified: 21 Oct 2021 07:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148582
[thumbnail of 051103049.pdf] Text
051103049.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item