Ekstraksi Senyawa Antibakteri Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) serta Aktivitasnya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

MiwingNurulWahyuni (2010) Ekstraksi Senyawa Antibakteri Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) serta Aktivitasnya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rumput gajah adalah jenis rumput-rumputan yang dapat tumbuh dengan mudah di berbagai tempat. Hasil bahan kering setiap tahun berkisar 2-10 ton/hektar untuk tanaman yang tidak dipupuk atau dengan pupuk yang sedikit, tetapi yang menggunakan banyak pupuk N dan P hasilnya berkisar antara 6-40 ton/hektar. Namun demikian produktivitas rumput gajah yang tinggi tersebut tidak diiringi dengan pemanfaatan rumput ini secara maksimal. Sampai saat ini pemanfaatan rumput gajah digunakan sebagai pakan ternak. Rumput gajah kaya akan tanin, alkaloid, flavonoid, glikosida cianogenat dan oksalat, dengan sejumlah kecil fitat. Senyawa-senyawa tersebut merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Dengan demikian, rumput gajah merupakan alternatif sumber senyawa antibakteri alami. Tujuan penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui jenis pelarut yang paling efektif untuk mengekstrak senyawa antibakteri rumput gajah, 2) Untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum ekstrak senyawa antibakteri rumput gajah, 3) Untuk mengetahui pengaruh tanin di dalam ekstrak rumput gajah terhadap aktivitas antibakterinya. Percobaan ini dilakukan dengan melakukan kombinasi antara jenis dan konsentrasi pelarut yang digunakan dalam ekstraksi rumput gajah. Pelarut yang digunakan adalah etanol dan metanol, sedangkan konsentrasi yang digunakan adalah 70%, 80%, 90%, 95% dan 99%. Selanjutnya data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisa secara deskriptif. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa pelarut yang paling efektif untuk mengekstrak senyawa antibakteri dari rumput gajah adalah etanol 90%. Hal ini ditunjukkan dengan daya hambat yang meningkat lebih tinggi pada pengujian zona hambat ekstrak rumput gajah dengan pelarut etanol 90% terhadap bakteri indikator. Bakteri kelompok Gram positif lebih sensitif terhadap aktivitas antibakteri rumput gajah dibandingkan kelompok bakteri Gram negatif. Hal ini ditunjukkan oleh pembentukan zona hambat pada S. aureus dan B. Cereus (Gram positif) lebih besar dibandingkan dengan pembentukan zona hambat pada E. Coli dan S. thypimurium (Gram negatif). Sedangkan konsentrasi hambat minimum ekstrak rumput gajah terhadap S. aureus adalah 6,25%, sedangkan terhadap E. coli sebesar 25%. Ekstrak rumput gajah tidak menunjukkan efek bakterisidal terhadap kedua bakteri tersebut. Tanin di dalam ekstrak rumput gajah meningkatkan aktifitas antibakterinya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2010/53/051000962
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 30 Mar 2010 11:44
Last Modified: 21 Oct 2021 06:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148522
[thumbnail of 051000962.pdf] Text
051000962.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item