Pengaruh Penambahan Biotama-3 dan Suhu Pada Pembuatan Kompos Limbah Padat Tempe dan Limbah Media Jamur Menggunakan Komposter Termofilik

NikenPrabandariN (2010) Pengaruh Penambahan Biotama-3 dan Suhu Pada Pembuatan Kompos Limbah Padat Tempe dan Limbah Media Jamur Menggunakan Komposter Termofilik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Banyaknya sentra industri tempe di Malang dapat meningkatkan limbah berupa kulit kedelai, begitu juga adanya produksi jamur tiram di Indonesia yang menghasilkan limbah media jamur 60.000 ton per tahun. Pada kulit kedelai mengandung 4,60% protein dan 76,72% karbohidrat, sedangkan pada media tanam jamur umumnya tersusun sebagian besar oleh selulosa, hemiselulosa, dan lignin, serta vitamin dan mineral. Berdasarkan hal tersebut, salah satu alternatif pengolahan adalah memanfatkan limbah media jamur dan limbah padat tempe sebagai kompos, sehingga pemanfaatannya dapat optimal dan mendapatkan nilai tambah maksimal. Pengomposan secara tradisional yang dianggap rumit dan faktor waktu yang sangat lama juga menyebabkan keengganan membuat kompos. Rasio C/N bahan merupakan faktor utama proses pengomposan sehingga harus diatur secara tepat. Proporsi yang tepat yaitu antara 25 sampai 30:1. Pada limbah media jamur memiliki rasio C/N sekitar 10:1 dan limbah padat tempe sekitar 27:1. Oleh karena itu, untuk mempertinggi rasio C/N dibutuhkan kombinasi bahan yaitu dengan menambahkan serbuk gergaji. Serbuk gergaji memiliki rasio C/N tinggi (450), variasi dari ketiga bahan tersebut diperoleh hasil perhitungan rasio C/N untuk mencapai rasio C/N pengomposan yang ideal (29,78), sehingga menyebabkan bahan-bahan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan mikroorganisme dekomposisi. Dalam penelitian ini dibuat kompos dengan alat komposter dengan suasana termofilik (50°C dan 65°C) untuk mempercepat proses dekomposisi dan dapat membunuh patogen. Selain suasana termofilik, penambahan Biotama-3 sebagai produk decomposer yang merupakan kultur campuran dari organisme mikro dan dapat mempercepat proses pengomposan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keefektifan proses pengomposan dengan perbedaan suhu dan konsentrasi Biotama-3 untuk menurunkan rasio C/N bahan organik pada bahan pengomposan dengan menggunakan komposter termofilik sehingga dapat digunakan sebagai alternatif penanganan limbah yang praktis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perlakuan yang meliputi kondisi suhu (50°C dan 65°C) dan penambahan konsentrasi Biotama-3 yang berbeda, yaitu 0, 3, dan 6% serta dilakukan pengamatan setiap hari, mulai hari ke-0 sampai hari ke-5. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif. Apabila dibandingkan dengan pengomposan tanpa pemanasan dan tanpa Biotama-3 yang menghasilkan rasio C/N yang masih tinggi dan waktu pengomposan yang lama (20 hari), maka pengomposan dengan suhu termofilik dan penambahan Biotama-3 6% dengan suhu 650C menghasilkan kompos dengan kualitas paling baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi Biotama-3 6% dapat menurunkan rasio C/N yaitu 10,32 pada perlakuan (T3H5), total N sebesar 2,91%, kadar P sebesar 2,21%,kadar K sebesar 2,36%. Suhu termofilik terbukti dapat mempercepat waktu proses pengomposan, sehingga pada hari ke- 5 proses pengomposan sudah bisa dihentikan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2010/25/051000508
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 29 Mar 2010 11:46
Last Modified: 21 Oct 2021 04:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148474
[thumbnail of 051000508.pdf]
Preview
Text
051000508.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item