Karakteristik proses pengeringan jamur tiram putih (Pleurotus ostreotus)

NurisGushariaSatya (2010) Karakteristik proses pengeringan jamur tiram putih (Pleurotus ostreotus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jamur tiram putih merupakan bahan makanan yang bersifat enak rasanya, bergizi dan protein tinggi dengan asam amino lengkap. Proses penyimpanan jamur segar dapat bertahan selama 3-4 hari (pada suhu dingin dapat bertahan hingga satu minggu). Proses pengeringan dapat menjaga kemampuan dalam simpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan energi pada pengeringan jamur dengan menggunakan mesin pengering tipe rak, mengetahui besarnya efisiensi pengeringan jamur tiram putih Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Prosesing Hasil Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan Metode Eksperimen yaitu dengan melakukan percobaan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menganalisa pengeringan. Pengamatan dilakukan pada : kadar air bahan, suhu, kelembaban udara (RH), massa bahan. Metode eksperimen dengan 2 (dua) faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi Na- metabisulfit yang terdiri dari 3 (tiga) level, yaitu 300 ppm, 400 ppm dan 500 ppm, dan faktor kedua yaitu lama pengeringan yang terdiri dari 3 (tiga) level, yaitu 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa akhir bahan jamur tiram putih yang terbesar yaitu pada perlakuan dengan konsentrasi natrium metabisulfit 500 ppm dengan lama perendaman 15 menit sebesar 97.5 gr, sedangkan yang terkecil yaitu pada perlakuan dengan konsentrasi natrium metabisulfit 300 ppm dengan lama perendaman 5 menit sebesar 80.8 gr. Energi yang dibutuhkan untuk pengeringan jamur tiram putih yang terbesar yaitu pada perlakuan dengan konsentrasi natrium metabisulfit 500 ppm dengan lama perendaman 5 menit sebesar 688.53 kJ, sedangkan yang terkecil yaitu pada perlakuan dengan konsentrasi natrium metabisulfit 300 ppm dengan lama perendaman 15 menit sebesar 542.47 kJ. sedangkan efisiensi pengeringan yang terbesar pada perlakuan konsentrasi natrium metabisulfit 300 ppm dan lama perendaman selama 5 menit sebesar 6.377%, sedangkan yang terkecil yaitu pada perlakuan dengan konsentrasi natrium metabisulfit 500 ppm dengan lama perendaman 15 menit sebesar 4.858%. Kadar air terendah pada pengeringan jamur tiram putih adalah 65.71%bb, pada perlakuan perendaman larutan Na2S2O5 300 ppm selama 5 menit. Hasil uji warna jamur tiram putih tertinggi sebesar L* =71.9 dan a* = 12.3 pada perlakuan dengan lamanya perendaman larutan Na2S2O5 300 ppm selama 15 menit. Sedangkan pada uji tekstur tertinggi sebesar 0.0035 (mm/g.sec.) pada perlakuan dengan lamanya perendaman larutan Na2S2O5 500 ppm selama 15 menit.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2010/180/051002192
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 18 Oct 2010 10:25
Last Modified: 21 Oct 2021 02:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148404
[thumbnail of 051002192.pdf]
Preview
Text
051002192.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item