Pengaruh Pelapisan Lilin Terhadap Kualitas Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Dengan Mesin Sprayer

TedyIrawan (2009) Pengaruh Pelapisan Lilin Terhadap Kualitas Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Dengan Mesin Sprayer. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Alpukat merupakan salah satu buah yang cukup banyak digemari masyarakat pada berbagai kalangan. Agar produk segar tersebut dapat dipasarkan dalam jangka waktu relatif lama setelah dipanen, maka diperlukan salah satu metode yang dapat memperpanjang umur simpan produk segar tersebut dengan cara pelapisan lilin. Mekanisme dari proses pelapisan lilin pada kulit permukaan buah sebenarnya merupakan sebuah usaha untuk menggantikan lapisan alami yang dimiliki lapisan buah itu sendiri. Tujuan utama pelapisan lilin pada produk hortikultura adalah untuk menurunkan penguapan air akibat respirasi dan transpirasi agar tidak berkerut, layu maupun busuk sehingga nilai pasarnya dapat dipertahankan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi emulsi lilin yang optimal untuk penyimpanan buah alpukat pada suhu ruang dan mengetahui pengaruh pelapisan buah lilin pada buah alpukat yang disimpan pada suhu ruang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimentasi, yaitu dengan melakukan percobaan secara langsung. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran dan pengamatan akan dianalisa dan disajikan dalam bentuk grafik untuk mengetahui kualitas buah alpukat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: nilai karakteristik emulsi lilin yang meliputi berat jenis untuk konsentrasi 2 % tertinggi sebesar 0.981 Kg/L, konsentrasi 4 % sebesar 0.975 Kg/L dan konsentrasi 6 % terendah sebesar 0.967 Kg/L. Untuk nilai titik didih konsentrasi 2 % juga tertinggi sebesar 95 °C, konsentrasi 4 % sebesar 94 °C, dan konsentrasi 6 % terendah sebesar 93 °C. Nilai titik beku emulsi lilin hampir sama dengan nilai titik beku air yang berkisar antara 0 °C sampai dengan -1 °C. Sedangkan nilai ketebalan rata-rata untuk konsentrasi 2 % terendah sebesar 0.03 mm, konsentrasi 4 % sebesar 0.04 mm, dan konsentrasi 6 % tertinggi sebesar 0.05 mm. Nilai laju respirasi rerata tertinggi pada alpukat kontrol sebesar 178.392 mg.O2/jam.kg, dan nilai laju respirasi terendah pada alpukat konsentrasi 4 % sebesar 138.964 mg.O2/jam.kg. Nilai penurunan kekerasan rerata tertinggi sebesar 0.008 mm/g.s pada alpukat kontrol dan nilai terendah adalah 0.005 mm/g.s pada alpukat konsentrasi 4 %. Nilai kadar air rerata tertinggi terdapat pada alpukat konsentrasi 4 % sebesar 86.539 % dan nilai kadar air rerata terendah setelah penyimpanan pada alpukat kontrol sebesar 83.977 %. Sedangkan uji organoleptik tertinggi pada alpukat konsentrasi 4 % yaitu warna sebesar 3.09, tekstur sebesar 3.00 dan rasa sebesar 2.67. Untuk nilai terendah uji organoleptik warna sebesar 2.54, tekstur sebesar 2.53 dan rasa sebesar 2.32 terdapat pada alpukat kontrol. Penilaian terhadap tingkat kepentingan konsumen pada parameter yang diujikan pada uji organoleptik mempunyai tingkatan dari paling penting ke tidak penting berturut-turut rasa (1.69), tekstur (2.55) dan warna (3.35). Dan pendugaan umur simpan terbesar adalah selama 14 hari pada alpukat konsentrasi 4 % dan pendugaan umur simpan terkecil pada alpukat kontrol selama 8 hari. Jadi konsentrasi emulsi lilin yang optimal untuk penyimpanan buah alpukat adalah 4 %, sedangkan untuk konsentrasi 2 % lapisannya terlalu tipis dan konsentrasi 6 % lapisannya terlalu tebal, sehingga kurang efektif untuk pelapisan lilin pada buah alpukat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/76/050901334
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 08 May 2009 09:01
Last Modified: 21 Oct 2021 06:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148342
[thumbnail of 050901334.pdf] Text
050901334.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item