Mempelajari Perubahan Mutu Benih Kedelai (Glycine max, L) Varietas Anjasmoro Selama Pengemasan Sistem Vakum (Vacuum Packaging)

DhikaAringtyas (2009) Mempelajari Perubahan Mutu Benih Kedelai (Glycine max, L) Varietas Anjasmoro Selama Pengemasan Sistem Vakum (Vacuum Packaging). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting dalam rangka ketahanan pangan penduduk di Negara Indonesia. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan tanaman kedelai adalah tersedianya benih bermutu. Untuk menghasilkan benih bermutu diperlukan penanganan pasca panen yang tepat, antara lain sistem pengemasan selama penyimpanan. Oleh karena itu diperlukan adanya teknologi penyimpanan dan pengemasan yang baru seperti sistem pengemasan vakum (vacuum packaging). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan daya kecambah benih kedelai (Glycine max, L) varietas anjasmoro dengan sistem pengemasan vakum dan mendapatkan informasi bahan kemasan yang sesuai untuk benih kedelai (Glycine max, L) varietas anjasmoro dengan sistem pengemasan vakum. Didalam kondisi atmosfir yang vakum, kadar oksigen sangat minimal. Dalam kondisi tersebut kehidupan hama, mikroorganisme dalam biji-bijian dapat berhenti sama sekali akibat kekurangan oksigen. Untuk menghindari kerusakan pangan oleh jasad renik yang anaerob, teknik vakum perlu ditunjang dengan kadar air yang rendah (Yudawinata, 1987). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Prosesing Hasil Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, dan Laboratorium Benih Pembantu Balai Pengawasan Dan sertifikasi Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura III, Bedali-Singosari, Lawang, Malang. Metode dalam Penelitian ini menggunakan metode percobaan eksperimental dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah jenis kemasan (K) yaitu: Polyetylene (K1), Polypropylene (K2), Aluminium foil (K3), dan faktor kedua adalah luas kemasan (A) yaitu: Luas Kemasan 1 (A1), Luas Kemasan 2 (A2), Luas Kemasan 3 (A2), benih yang digunakan adalah benih kedelai varietas anjasmoro yang dimasukkan ke dalam masing-masing kemasan sebanyak ± 250 gram. Jenis mesin pengemas yang digunakan adalah Mesin Pengemas Vakum (Vacuum Pack). Dari hasil penelitian didapatkan tingkat perubahan kadar air benih kedelai yang disimpan pada jenis pengemas polyethylene, polypropylene dan aluminium foil jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan benih kedelai sebagai kontrol yang disimpan pada karung goni, yaitu dengan kondisi kadar air awal yang sama sebesar 10,644%, setelah 3 bulan kontrol kadar airnya menjadi 15,439%, polyethylene dengan 3 luasan yang berbeda kadar airnya menjadi (11,521%, 11,989%, 11,786%), untuk kemasan polypropylene dengan 3 luasan yang berbeda kadar airnya menjadi (11,834%, 11,631%, 11,511%), untuk kemasan aluminium foil dengan 3 luasan berbeda kadar airnya menjadi (11,478%, 11,380%, 11,531%). Dan dari ketiga jenis kemasan yang memiliki kemampuan menahan uap air lebih tinggi adalah kemasan aluminium foil. Perubahan berat yang terjadi pada benih kedelai yang disimpan pada ketiga jenis pengemas dan juga kontrol sama-sama mengalami kenaikan berat benih, hal ini dikarenakan oleh kenaikan tingkat perubahan kadar air benih tersebut, yaitu dengan berat awal yang sama yaitu 250 gram, setelah 3 bulan kontrol beratnya menjadi 273,6 gram, polyethylene dengan 3 luasan yang berbeda beratnya menjadi (253,9 gram, 252,5 gram, 252,7 gram), untuk kemasan polypropylene dengan 3 luasan yang berbeda beratnya menjadi (252,7 gram, 253,1 gram, 252,2 gram), untuk kemasan aluminium foil dengan 3 luasan berbeda beratnya menjadi (252,4 gram, 253,1 gram, 252,0 gram). Daya tumbuh benih merupakan kemampuan benih untuk tumbuh secara normal, daya tumbuh dipengaruhi oleh kadar air yang terkandung didalam benih kedelai tersebut, dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa daya tumbuh benih kedelai yang disimpan pada ketiga jenis bahan pengemas masih bisa mempertahankan daya tumbuhnya dibandingkan dengan benih kedelai sebagai kontrol, yaitu dengan daya tumbuh yang awal yaitu 98%, setelah 3 bulan control daya tumbuhnya menjadi 88,25%, polyethylene dengan 3 luasan yang berbeda daya tumbuhnya menjadi (95%, 95,25%, 94,5%), untuk kemasan polypropylene dengan 3 luasan yang berbeda beratnya menjadi (94,5%, 94,75%, 95,5%), untuk kemasan aluminium foil dengan 3 luasan berbeda beratnya menjadi (95%, 95,75%, 95,5%). Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka benih akan mengalami pertambahan berat dan kadar air semakin meningkat sehingga menyebabkan daya tumbuh semakin menurun, tetapi penurunan ini dapat dihindari dengan penggunaan jenis bahan pengemas yang sesuai.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/74/050901197
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 Apr 2009 10:45
Last Modified: 21 Oct 2021 06:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148340
[thumbnail of 050901197.pdf]
Preview
Text
050901197.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item