ElokWaziiroh (2009) Optimasi Sintesis Enzimatis Fosfolipid Terstruktur Mengandung EPA dan DHA dari Fosfolipid Serat Sawit dan Konsentrat Asam Lemak Omega-3 dari Minyak Hasil Samping Pengalengan Ikan Tuna. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Limbah serat sawit merupakan salah sumber fosfolipid alternatif dengan kadar sebesar 1,02% dengan tingkat kemurnian 45,84%. Efek kesehatan dari fosfolipid dapat ditingkatkan dengan melakukan modifikasi pada salah satu posisi asam lemak asalnya, sehingga dihasilkan fosfolipid terstruktur. Modifikasi dilakukan secara enzimatis menggunakan Rhizomucor miehei melalui reaksi asidolisis. Asam lemak baru yang digunakan sebagai donor asil adalah EPA dan DHA. Sumber EPA dan DHA didapatkan dari minyak hasil samping pengalengan ikan tuna, dengan teknik kristalisasi urea didapatkan konsentrat asam lemak omega-3 sebesar 46,07% dengan tingkat pengayaan EPA+DHA dari minyak awal sebesar 1,52. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi optimum pembuatan fosfolipid terstruktur dari fosfolipid serat sawit dan konsentrat asam lemak omega-3 dari minyak hasil pengalengan ikan tuna. Reaksi asidolisis dilakukan dengan kondisi reaksi yaitu, dosis enzim sebesar 20% (dari substrat), penambahan air 10 % (dari substrat), dan penambahan pelarut heksan sebesar 3ml, dilakukan optimasi pada beberapa faktor yaitu rasio asam lemak : fosfolipid (b/b) (2,5:1, 3,5:1, dan 4,5:1) dan lama reaksi (12, 24, dan 36 jam) dengan derajat inkoorporasi sebagai respon yang diamati. Optimasi sintesis enzimatis dilakukan dengan menggunakan RSM (Response Surface Method) dengan Central Composite Design. Analisa dilakukan dengan menggunakan Design Expert 7.1.6. Berdasarkan pengolahan data pada Design Expert 7.1.6 didapatkan kondisi optimum pada sintesis enzimatis fosfolipid terstruktur dengan rasio asam lemak : fosfolipid sebesar 3,72:1 (b/b) dan lama reaksi 24,46 jam dengan total konsentrasi EPA+DHA sebesar 931,220 mg/100g dengan dengan kadar EPA 11,11% dan DHA 19,34%. Karakterisasi fosfolipid terstruktur menunjukkan bahwa fosfolipid terstruktur yang didapatkan telah diperkaya dengan asam lemak omega-3 terutama EPA+DHA. Fosfolipid terstruktur yang dihasilkan memiliki derajat inkorporasi EPA+DHA tertinggi pada fosfatidiletanolamin (PE) sebesar 51,20%. Sementara reaktifitas R. miehei dalam mensintesiskan EPA+DHA pada fosfolipid berturut-turut yaitu fosfatidiletanolamin (PE)> asam fosfatidat(PA)> difosfogliserofosfolipid (DPG)> fosfatidilgliserol (PG)> fosfatidilkolin (PC)> fosfatidilinositol (PI).
English Abstract
Palm pressed fiber was one sources of alternative phospholipid which has levels was 1.02% with purity 45,84%. Health effects of phospholipid can be improved by modifications on ones position of origin acyl group producing structured phospholipid. Modifications enzymatic was done using Rhizomucor miehei with acidolysis reaction. New fatty acids used as acyl donor was EPA and DHA. Source of EPA and DHA derived from by product of tuna canning oil, with urea crystallization techniques obtained concentrate omega-3 fatty acid was 46.07% with enrichment levels of EPA + DHA oil was 1.52 times compare to the origin fish oil. The purpose of this research was to obtain optimum conditions of making structured phospholipid from phospholipid of palm pressed fiber and concentrated omega-3 from by product of tuna canning processing. Condition of acidolysis reaction used an enzyme dosage of 20% (from substrate), addition of water 10% (from substrate), and the addition of 3 ml solvent hexan, then was optimized on several variables, the ratio of fatty acid: phospholipid (2,5:1, 3,5:1 and 4,5:1) (w/w) and reaction time (12 , 24, and 36 hours) with degree of incorporation EPA+DHA as the observed response. Enzymatic synthesis optimization was done by RSM (Response Surface Method) with Central Composite Design. Analysis performed using Design Expert 7.1.6. Based on the data processing 7.1.6 Design Expert, optimum conditions was obtained in the synthesis of structured phospholipid enzymatic at ratio of fatty acid: phospholipid of 3,72:1 (w / w) and 24.46 hours with total concentration of EPA+DHA was 931.220 mg/100g with incorporation degree of EPA 11,11% and DHA 19,34 %. Characterization of structured phospholipid showed that the obtained structured phospholipid had been enriched with omega-3 fatty acid, especially EPA+DHA. Phospholipid structure with the highest degree of incorporation of EPA + DHA was fosfatidiletanolamin (PE) of 51.20%. Meanwhile the following order R.miehei reactivity to incorporate EPA+DHA into phospholipid were fosfatidiletanolamin (PE)> asam fosfatidat(PA)> difosfogliserofosfolipid (DPG)> fosfatidilgliserol (PG) >fosfatidilkolin (PC)> fosfatidilinositol (PI).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2009/279/051000070 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 22 Jan 2010 09:28 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 13:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148285 |
Text
051000070.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |