MuhammadRizqi (2009) Evaluasi Kinerja Sistem Antrian Timbangan Tebu di PG Pandjie, Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tebu adalah bahan baku utama dalam industri gula. Kualitas tebu yang baik akan menghasilkan gula dengan kualitas yang baik pula. Salah satu masalah penyebab turunnya kualitas tebu yang akan digiling karena tebu tertahan di stasiun timbangan tebu mengantri untuk ditimbang beratnya. Masalah antrian yang terjadi juga dapat menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan memperoleh tebu karena truk pengangkut tebu keluar dari antrian karena menunggu terlalu lama untuk dilayani. Dari hasil analisis diketahui bahwa model antrian yang diterapkan di stasiun timbangan tebu milik PG Pandjie adalah (M/M/1) : (FIFO/∞/∞). Kedatangan truk mengikuti distribusi poisson dengan tingkat kedatangan truk (λ) sebesar 84 truk/jam dan pelayanan timbangan tebu mengikuti distribusi eksponensial dengan tingkat pelayanan staff (μ) sebesar 39 truk/jam. Jumlah rata-rata individu dalam sistem adalah 562 truk dan waktu tunggu di dalam sistem selama 7 jam 3 menit. Biaya total sistem antrian adalah sebesar Rp.10.725.644,76/bulan. Alternatif pertama yang diusulkan adalah dengan mempercepat waktu pelayanan. Tingkat pelayanan staff (μ) meningkat menjadi 45 truk/jam. Jumlah ratarata individu dalam sistem 461 truk dan waktu tunggu rata-rata di dalam sistem 5 jam 45 menit. Biaya total sistem Rp. 10.276.820,83/bulan pada bulan pertama penerapan sistem dan menjadi Rp. 9.426.820,832 pada bulan kedua dan seterusnya karena pada bulan pertama biaya ditambah dengan biaya pelatihan. Alternatif kedua yaitu dengan menambah fasilitas pelayanan menjadi dua buah. Jumlah rata-rata individu dalam sistem 67 truk. Waktu tunggu rata-rata di dalam sistem 47 menit. Biaya total sistem pada penambahan fasilitas pelayanan adalah Rp. 4.904.994,612/bulan. Alternatif ketiga, yaitu dengan menggabungkan kedua alternatif sebelumnya, menambah fasilitas pelayanan menjadi dua buah dengan tingkat pelayanan staff (μ) sebesar 45 truk/jam. Jumlah rata-rata individu dalam sistem 15 truk. Waktu tunggu rata-rata di dalam sistem 11 menit. Biaya total sistem pada penambahan fasilitas pelayanan adalah Rp. 5.459.287,208/bulan. Biaya bulan berikutnya adalah sebesar Rp. 4.609.287,208/bulan. Berdasarkan kinerja sistem antrian, alternatif ketiga adalah alternatif terbaik karena memiliki nilai faktor utilitas yang mendekati 1 yaitu 0.933 dan kemungkinan terjadinya antrian paling kecil yaitu 90.11%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2009/242/050903417 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 02 Dec 2009 10:49 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 12:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148246 |
Text
050903417.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |