MasUlatin (2009) Studi Proses Pembuatan Bubuk Stroberi (Fragaria ciloensis L.) Menggunakan Mesin Pengering Semprot (Spray Dryer). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stroberi merupakan salah satu buah yang bernilai ekonomi tinggi. Daya pikatnya terletak pada warna buah yang merah mencolok dan rasanya manis segar. Buah stroberi termasuk buah yang sangat sensitif dan cepat rusak. Buah harus disimpan pada suhu 0-1oC. Selain faktor suhu, buah harus benar-benar terbebas dari cendawan atau bakteri. Buah harus dalam keadaan tidak basah sehingga dapat disimpan lebih lama. Beberapa alternatif telah dilakukan untuk mengatasi masalah kerusakan dengan mengolah buah stroberi menjadi selai, jus, es krim, dodol, manisan, sirup dan bubuk stroberi. Salah satu keuntungan bentuk bubuk adalah lebih awet, praktis, mudah dalam penyajian dan penyimpanannya. Pembuatan bubuk stroberi dapat dilakukan dengan mesin pengering semprot (spray dryer). Keuntungan dari cara ini adalah waktu pengeringannya singkat dan jika dikerjakan dengan semestinya sebagian besar cita rasa, warna dan nilai gizi bahan pangan dapat dipertahankan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh suhu dan penambahan maltodekstrin pada proses pengeringan buah stroberi, 2) untuk mengetahui besarnya energi pengeringan yang dibutuhkan untuk proses pembuatan bubuk stroberi dan 3) untuk mengetahui kandungan vitamin C pada bubuk stroberi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah perlakuan suhu pengeringan yaitu 100oC, 110oC dan 120oC. Faktor kedua yaitu konsentrasi maltodekstrin yang ditambahkan yaitu 15%, 20% dan 25%. Masing-masing perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian didapatkan pada penambahan filler 15% rerata kadar air terendah pada suhu 120oC sebesar 10.96%, debit aliran terbesar terdapat pada suhu 110oC sebesar 3.643E-05 m3/s, rerata energi pengeringan terbesar terdapat pada suhu 100oC sebesar 1028.371 kJ/kg, rendemen terbesar terdapat pada suhu 110oC sebesar 10.66% dan kandungan vitamin C terbesar pada suhu 100oC sebesar 2.027 mg/100g. Pada penambahan filler 20% rerata kadar air terendah pada suhu 120oC, sebesar 8.35%, debit aliran terbesar terdapat pada suhu 100oC sebesar 3.524E-05 m3/s, rerata energi pengeringan terbesar terdapat pada suhu 110oC sebesar 700.585 kJ/kg, rendemen terbesar terdapat pada suhu 120oC sebesar 10.23% dan kandungan vitamin C terbesar pada suhu 120oC sebesar 1.736 mg/100g. Sedangkan penambahan filler 25% rerata kadar air terendah pada suhu 120oC, sebesar 7.37%, debit aliran terbesar terdapat pada suhu 100oC sebesar 3.841E-05 m3/s, rerata energi pengeringan terbesar terdapat pada suhu 110OC sebesar 888.822 kJ/kg, rendemen terbesar terdapat pada suhu 110oC sebesar 14.46% d
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2009/234/050903239 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 30 Oct 2009 10:36 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 12:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148237 |
![]() |
Text
050903239.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |