NurulIslamirisya (2009) Pemanfaatan Spent Mushroom Compost (SMC) Untuk Pengomposan Limbah Organik Rumah Tangga Menggunakan Komposter Termofilik : kajian proporsi Cairan Rumen Sapi dan Limbah Biogas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengelolaan sampah yang belum optimal di Indonesia kurang bisa mengatasi masalah sampah karena masih dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Sekitar 70-80% sampah kota berasal dari bahan organik. Hal ini berarti setiap orang berpotensi membuat kompos setiap hari. Namun masyarakat menganggap pembuatan kompos merupakan proses yang kotor, membutuhkan waktu yang sangat lama, rumit, dan berbau busuk. Dengan teknologi pengomposan yang maju akan mengatasi masalah tersebut. Komposter termofilik (suhu 60°C) dapat mempercepat proses pengomposan karena ideal untuk mikroba pendekomposisi. Proses pengomposan dengan komposter termofilik ini perlu dioptimalkan dengan merancang feed pengomposan sedemikian rupa seperti pengaturan awal faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan, pemilihan bulking agent, dan terutama kombinasi aktivator yang tepat yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. SMC merupakan sisa substrat pertumbuhan jamur yang dihasilkan sangat melimpah dibandingkan jamurnya. Hal ini merupakan masalah pokok pembuangan limbah pembudidayaan jamur. Mendaur ulang SMC menjadi produk yang bernilai tambah dengan mengomposkannya bersama limbah organik dapat membantu permasalahan tersebut. Aktivator pengomposan yang kaya akan mikroba pendekomposisi sangat penting untuk mempercepat pengomposan. Cairan rumen sapi kaya akan mikroba selulolitik, amilolitik, proteolitik, lipolitik, dll. Sedangkan limbah biogas dari feses sapi juga mengandung mikroba yang sejenis namun berbeda tingkat dominasinya. Oleh karena itu perlu dibandingkan proporsi dari kedua jenis bahan ini untuk aktivator pengomposan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi cairan rumen sapi dan limbah biogas yang tepat untuk proses pengomposan, mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan rasio C/N bahan organik, dan mengetahui karakter kompos yang dihasilkan dari pengomposan dengan komposter termofilik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif 4 kali ulangan dengan faktor tunggal proporsi cairan rumen sapi dan limbah biogas. Proporsi antara cairan rumen sapi terhadap limbah biogas yang digunakan yaitu: cairan rumen sapi 100 ml + limbah cair biogas 0 ml; cairan rumen sapi 100 ml + limbah biogas 100 ml; serta cairan rumen sapi 0 ml + limbah biogas 100 ml. Kompos dengan aktivator cairan rumen 0 ml + limbah cair biogas 100 ml memiliki tingkat dekomposisi yang paling cepat. Kompos ini memiliki kandungan karbon 24,918%, total nitrogen 2,32%, rasio C/N 11, kandungan phosphor 1,762%, kandungan kalium 2,252%, dan pH 7,8. Secara keseluruhan kompos telah memenuhi standar kualitas kompos SNI 19-7030-2004 pada hari ke-3.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2009/231/050903236 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 05 Nov 2009 13:54 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 12:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148234 |
![]() |
Text
050903236.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |