MDaruRadhyaFauzi (2009) Kajian Jenis Dan Konsentrasi Penambahan Filler Pada Prosesing Pengolahan Bubuk Buah Mangga (Mangifera indica L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Buah mangga adalah salah satu komoditi buah di Indonesia yang produksinya melimpah, dan Kediri merupakan salah satu sentra produksi mangga di Propinsi Jawa Timur. Varietas mangga yang banyak terdapat di Kabupaten Kediri adalah mangga Podang Urang yang mempunyai keunggulan dalam warna kulit, ukuran, aroma dan rasanya yang disukai oleh konsumen. Jumlah produksi mangga Podang di lima kecamatan sentra produksi (Kecamatan Banyakan, Semen, Mojo, Tarokan dan Grogol) pada tahun 2005 adalah 3.577,11 ton dengan produktivitas 0,61 kw/pohon. Salah satu usaha untuk mengatasi lonjakan produksi berlimpah pada saat panen raya dan sifat buah yang mudah rusak adalah dengan mengolah mangga Podang menjadi bubuk buah mangga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan jenis dan konsentrasi filler , terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik bubuk buah mangga, serta analisis aspek teknis dan kualitas produk yang dihasilkan pada pengolahan bubuk buah mangga pada skala ganda.. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama jenis filler terdiri dari tiga level yaitu dekstrin, maltodekstrin, dan tepung agar, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi filler yang terdiri dari dua level, yaitu 5% dan 10%. Analisis yang dilakukan meliputi rendemen, kadar air, vitamin C, betakaroten, kelarutan, dan organoleptik. Perlakuan terbaik pada penelitian skala laboratorium digunakan untuk penelitian tahap kedua yaitu skala ganda. Hasil penelitian skala laboratorium diperoleh perlakuan terbaik pembuatan bubuk buah mangga dengan jenis filler dekstrin dan konsentrasi 10 % dengan karakteristik rendemen 21,922 %, kadar air 9,238 % basis kering, vitamin C 33,484 mg/100gr bahan basis kering, betakaroten 6,492 mg/100gr bahan basis kering dan kelarutan 91,465 %. Uji organoleptik terhadap warna diperoleh rerata nilai 4,8 (agak menyukai), rerata nilai aroma 4 (agak menyukai) dan rasa dengan rerata nilai sebesar 4,8 (agak menyukai). Hasil penelitian skala ganda didapatkan karakteristik rendemen 22,121 %, kadar air 12,005 % basis kering, vitamin C 28,034 mg/100gr bahan basis kering, betakaroten 5,727 mg/100gr bahan basis kering dan kelarutan 89,184%. Kebutuhan utilitas dalam satu kali produksi skala ganda bubuk buah mangga yaitu air sebesar 0,04 m 3, listrik 3,522 Kwh dan gas LPG sebesar 10,8 kg. Tanaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi bubuk buah mangga skala ganda sebanyak dua orang. Biaya yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi bubuk buah mangga adalah Rp 171.683,39.
English Abstract
Mangoes are one of Indonesia’s commodities with abundant production, and Kediri is one of the central mango production locations in the East Java Province. The mango variety that is common in the Regency of Kediri is the Podang Urang mango, which has advantages in color, size, flavor, and its taste is preferred by consumers. The amount of Podang mango production in the five central production districts (Banyakan, Semen, Mojo, Tarokan and Grogol Districts) in the year 2005 is 3,577.11 tons with productivity of 0.61 kw/tree. One effort to overcome the bump of production at the time of abundant harvest feast, and the nature of the fruit is easily damaged is by processing the Podang mango into mango fruit powder. The aim of this research is to understand the influence of treatment type and concentration of filler, the nature of the physical, chemical, and organoleptic mango fruit powder, and analysis of technical aspects and quality of products produced in powder processing mango fruit on the scale-up. The method of research used is the Randomized Group Design with two factors. The first factor is the type of filler used, which consists of three levels which are dextrin, maltodextrin, and gelatine flour, where as the second factor is the filler concentration which consists of two levels, i.e. 5% and 10%. Analysis performed includes the yield, water content, vitamin C, beta-carotene, solubility, and organoleptic. Best treatment in the laboratory-scale research is reserved for the second phase of research, which is scale-up. The laboratory-scale research gives the best treatment in the making of manggo fruit powder, with the dextrin filler type and 10 % concentration with characteristics: 21.922 % material end weight, water content 9.238 % of dry basis, vitamin C 33.484 mg/100gr of dry basis material, beta-carotene 6.492 mg/100gr of dry basis material and 91.465 % solubility. Organoleptic test of the color obtained an average value of 4.8 (like slightly), average aroma value of 4 (somewhat like) and with an average sense value of 4.8 (like slightly). The scale-up research gives characteristics of: 22.121 % yield, water content 12.005 % of dry basis, vitamin C 28.034 mg/100gr of dry basis material, beta-carotene 5.727 mg/100gr of dry basis material and 89.184% solubility. Utility needs in a one-time double scale production of mango fruit powder requires 0.04 m 3 of water, 3.522 kWh of electricity and 10.8 kg of LPG. Work force needed in the scale-up production of mango fruit powder is approximately two people. Costs incurred for one-time production process of mango fruit powder is Rp 171,683.39.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2009/166/050902140 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 06 Aug 2009 10:13 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 07:53 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148164 |
Preview |
Text
050902140.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |