Studi Bentuk, Jaringan Drainase Dan Hidrograf Daerah Aliran Sungai Dengan Menggunakan SIMODAS : studi Kasus di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur

ErlitaMeidyaPramesti (2009) Studi Bentuk, Jaringan Drainase Dan Hidrograf Daerah Aliran Sungai Dengan Menggunakan SIMODAS : studi Kasus di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama (Asdak, 2002).DAS juga merupakan suatu sistem dalam hidrologi, sehingga di sini terdapat sistem masukan dan sistem keluaran. Salah satu keluaran dari sistem DAS adalah debit banjir sungai. Debit banjir sungai adalah integrator dari suatu DAS. Hal ini mempunyai arti bahwa debit banjir sungai merupakan penyimpan informasi tentang ciri dan kondisi DAS tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi debit banjir sungai adalah catchman area atau bentuk dari DAS tersebut. Debit banjir sungai ini dapat dijadikan petunjuk mampu tidaknya DAS berperan sebagai pengatur proses, khususnya dari segi hidrologi. Informasi debit banjir sungai akan memberikan hasil lebih bermanfaat bila disajikan dalam bentuk hidrograf. Hidrograf dapat digambarkan sebagai penyajian grafis antara salah satu unsur aliran dengan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk DAS terhadap hidrograf banjir, khususnya untuk DAS di wilayah Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan SIMODAS. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1) Membantu memprediksi debit banjir pada suatu DAS dengan bentuk tertentu, 2) Membantu dalam perancangan bangunan pengendali banjir, 3) Sebagai bahan pertimbangan yang dapat digunakan oleh para pengambil keputusan dalam upaya mencegah atau mengurangi bencana banjir. SIMODAS dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sebar keruangan, dimana variasi karakteristik atau sifat-sifat (properties ) dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) direpresentasikan secara detail. Penyajian ini memungkinkan berbagai faktor physiographic yang meliputi kemiringan, arah aliran, laju abstraksi dan kekasaran permukaan dapat diekstrak secara akurat untuk perhitungan besarnya aliran air. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2008 sampai dengan Juni 2009. Lokasi penelitian terletak di Laboratorium Teknik Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan hidrograf banjir. Bahan yang dibutuhkan adalah peta digital berupa peta kontur Pulau Sabu, peta batas DAS Pulau Sabu, peta jaringan sungai Pulau Sabu, serta data curah hujan selama 1 tahun. Sedangkan software yang digunakan adalah ArcView 3.3 ESRI sebagai software GIS, dan Software SIMODAS untuk pemodelan hidrologi. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menganalisa karakteristik dan bentuk dari masing-masing DAS, kemudian membandingkan hasil hidrograf dari masing-masing DAS yang mempunyai karakteristik dan bentuk DAS yang berbeda. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Daerah Aliran Sungai Ladeke adalah DAS yang paling rawan terhadap bencana banjir daripada DAS lainnya karena debit puncak banjirnya selalu tinggi pada setiap CN yang berbeda, 2) Bentuk DAS bulu burung (memanjang) menghasilkan nilai debit puncak banjir yang relatif kecil dengan waktu puncak banjir yang relatif lama. Bentuk DAS yang melebar dengan pola sungai yang menyebar (radial) cenderungmenghasilkan nilai debit puncak banjir yang tinggi dengan waktu puncak banjir yang cepat. Bentuk DAS yang melebar dengan pola sungai paralel cenderung menghasilkan nilai debit puncak banjir yang relatif kecil dengan waktu puncak banjir yang relatif lama, 3) DAS dengan bentuk radial (melebar) paling peka terhadap perubahan lahan karena peningkatan debit banjirnya tertinggi pada tiap perubahan lahan dan mempunyai potensi lebih besar terhadap terjadinya banjir. DAS dengan bentuk paralel mengalami peningkatan debit puncak banjir terkecil pada setiap perubahan lahan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/142/050902058
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 Aug 2009 09:34
Last Modified: 21 Oct 2021 07:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148141
[thumbnail of 050902058.pdf]
Preview
Text
050902058.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item