Klasifikasi Kualitas Air Irigasi Pertanian Didasarkan Nilai Nisbah Jerapan Natrium (SAR), Daya Hantar Listrik (DHL) dan Natrium Karbonat Tersisa (RSC) : studi di Jaringan Irigasi Mangetan

DianWidyaHanurani (2009) Klasifikasi Kualitas Air Irigasi Pertanian Didasarkan Nilai Nisbah Jerapan Natrium (SAR), Daya Hantar Listrik (DHL) dan Natrium Karbonat Tersisa (RSC) : studi di Jaringan Irigasi Mangetan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan manusia, dimana salah satunya adalah untuk kebutuhan irigasi (pengairan). Seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk, perkembangan industri dan meningkatnya penggunaan kekayaan alam yang ada sehingga menyebabkan peningkatan pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air. Besar kecilnya pencemaran air yang terjadi dapat diketahui dengan mengukur kualitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik yang terjadi di hulu, tengah dan hilir Jaringan Irigasi Mangetan dan mengklasifikasikan kualitas air di Jaringan Irigasi Mangetan didasarkan nilai SAR, DHL dan RSC. Lokasi studi penelitian adalah Jaringan Irigasi Mangetan, yang memiliki panjang ± 36,3 km dan digunakan untuk mengairi sawah dengan luas ± 5000 ha (Mangetan Kanal I – Mangetan Kanal III). Aliran air yang digunakan untuk irigasi di jaringan tersebut bercampur dengan limbah domestik, limbah industri kertas dan limbah pertanian yag berasal dari daerah pertanian (sawah) yang berpengaruh terhadap kualitas air irigasinya. Penelitian kualitas air dilakukan dengan pengambilan contoh air pada 9 titik pengamatan dengan 3 ulangan tiap titik, yaitu titik pengamatan 1: Intake Mangetan Kanal; titik pengamatan 2: Saluran Sekunder Kemlaten; titik pengamatan 3: Saluran Tersier Kemlaten 4B; titik pengamatan 4: Primer Mangetan Kanal 2; titik pengamatan 5: Saluran Sekunder Ponokawan; titik pengamatan 6: Saluran Tersier Ponokawan L; titik pengamatan 7: Primer Mangetan Kanal 3; titik pengamatan 8: Saluran Sekunder Seruni; titik pengamatan 9: Saluran Tersier Seruni 5. Pengujian kualitas air dilakukan di laboratorium uji kualitas air Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder yang dianalisa menggunakan cara deskriptif. Parameter yang diamati dalam penelitian untuk mengetahui kualitas air adalah pH, DHL, SAR, RSC, Suhu, Kekeruhan, TDS, Warna, BOD dan COD. Hasil yang didapat dari analisa di atas adalah nilai pH terendah terdapat di pengamatan 9 yaitu 7,64 dan nilai pH tertinggi di pengamatan 1 yaitu 8,083, terjadi penurunan nilai pH dari hulu ke hilir. Nilai warna terendah terdapat di pengamatan 1 dan 5 yaitu 6,70 TCU sedangkan nilai warna tertinggi di pengamatan 9 yaitu 13,23 TCU, terjadi peningkatan nilai warna dari hulu ke hilir. Nilai suhu terendah terjadi di pengamatan 3 yaitu 28,57°C, nilai suhu tertinggi terjadi di titik pengamatan 7 yaitu 31,17°C, terjadi peningkatan suhu dari hulu ke hilir. Nilai kekeruhan terendah terjadi di titik pengamatan 1 yaitu 13,23 NTU sedangkan nilai kekeruhan tertinggi terdapat di titik pengamatan 9 yaitu 370,67 NTU, terjadi peningkatan nilai kekeruhan dari hulu ke hilir. Nilai DHL terendah terdapat di tititk pengamatan 1 yaitu 446,67 μs/cm sedangkan nilai DHL tertinggi di titik pengamatan 5 yaitu 844 μs/cm. Nilai TDS terendah terdapat di titik pengamatan 8 yaitu 265,67 mg/l sedangkan nilai TDS tertinggi terdapat di titik pengamatan 5 yaitu 528,33 mg/l. Nilai COD terendah terdapat di titik pengamatan 7 yaitu 8 mg/l sedangkan nilai COD tertinggi terdapat di titik pengamatan 9 yaitu 29,33 mg/l. Nilai BOD terendah terdapat di titik pengamatan 7 yaitu 4 mg/l sedangkan nilai BOD tertinggi terdapat di titik pengamatan 9 yaitu 12 mg/l. Nilai SAR terendah terdapat di titik pengamatan 4 yaitu 0,551 me/l sedangkan nilai SAR tertinggi terdapat di titik pengamatan 1 yaitu 0,75 me/l. Nilai RSC tertinggi terdapat di titik pengamatan 3 yaitu -8,35 me/l sedangkan nilai RSC terendah terdapat di titik pengamatan 5 yaitu -15,26 me/l. Hasil analisa kualitas air pada 9 titik pengamatan di jaringan irigasi Mangetan menunjukkan bahwa pada Intake Mangetan Kanal (titik pengamatan 1) sampai tersier Mangetan Kanal 1 (titik pengamatan 3) serta di primer Mangetan Kanal 2 sampai tersier Mangetan Kanal 3 termasuk kelas C2-S1, sedangkan di saluran primer Mangetan Kanal 2 sampai tersier Mangetan Kanal 2 termasuk kelas C3-S1. Mutu kualitas air irigasi Mangetan Kanal masih dalam batas normal kecuali untuk nilai kekeruhannya melebihi batas yang diijinkan serta untuk nilai RSC dan SAR-nya rendah.

English Abstract

Water is one of the most important needs for human life, in which one of them is for the irrigation (watering) need. Along with the increasingly of population, the industrial development and the increase of the existing natural wealth uses so cause the increase of environmental pollution, especially water pollution. Size of water pollution occurred can be known by measure its quality. The purpose of this research was to know the characteristic changes occurred at the upper, middle and downstream of Mangetan Irrigation Network and to classify water quality at the Mangetan Irrigation Network based on the SAR, DHL and RSC values. Research study location was the Mangetan Irrigation Network, having length of ± 36.3 km and used to water the wet rice field of width ± 5000 ha (Mangetan Canal I – Mangetan Canal III). Water stream used for irrigation at the network was mixed with domestic waste, paper industrial waste and agricultural waste from the farming area (wet rice field) had influence to its irrigation water quality. Research on water quality has been made by water sample taking on 9 observation points with 3 times repetitions in each of those points, namely, observation point 1: Mangetan Canal Intake; observation point 2: Kemlaten Secondary Duct; observation point 3: Kemlaten 4B Tertiary Duct; observation point 4: Mangetan Canal 2 Primary; observation point 5: Ponokawan Secondary Duct; observation point 6: Ponokawan L Tertiary Duct; observation point 7: Mangetan Canal 3 Primary; observation point 8: Seruni Secondary Duct; observation point 9: Seruni 5 Tertiary Duct. Water quality testing have done at the water quality test laboratory of Bina Marga (Directorate General of Highway Construction and Maintenance) Public Works Service, Sidoarjo. Research method used was data collection involved primary data and secondary data that were analyzed by using descriptive method. Parameter observed in this research to know water quality were pH, DHL, SAR, RSC, Temperature, Turbidity, TDS, Color, BOD and COD. The results obtained from the above analyses were minimal pH on Seruni 5 Tertiary Duct : 7.64 and maximum pH on Intake Mangetan Kanal : 8.083, happened to descend pH from upper until downstream. The minimal value of color on Mangetan Canal Intake and Ponokawan Secondary Duct : 6.70 TCU, maximal value on Seruni 5 Tertiary Duct : 13.23 TCU happened to grow worse color from begining until downstream.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2009/107/050901686
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 23 Jun 2009 10:43
Last Modified: 21 Oct 2021 07:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148104
[thumbnail of 050901686.pdf]
Preview
Text
050901686.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item