YuhaDwiAnanda (2008) Pemurnian bioetanol dari tepung gaplek dengan zeolit alam sebagai adsorben : kajian lama pengocokan dan kadar Zeolit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Menipisnya cadangan minyak dapat menimbulkan pengaruh signifikan di hampir semua sektor kehidupan, baik kehidupan sosial ekonomi masyarakat, maupun sektor industri yang sangat menggantungkan aktivitasnya pada suplai BBM. Selain itu, bahan bakar dari minyak bumi merupakan sumber utama polusi. Salah satu alternatif pengganti BBM yang berasal dari bahan terbaharui (renewable) dan ramah lingkungan adalah bioetanol (C2 H5OH). Gani (2007) memanfaatkan tepung gaplek sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Namun, dalam penelitian ini kadar etanol optimal yang dicapai adalah sebesar 92,07% sehingga belum dapat digunakan sebagai bahan bakar. Bioetanol sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan harus mempunyai kadar etanol sebesar 99,5-100%. Proses distilasi pada umumnya menghasilkan kadar etanol tidak lebih dari 95% karena adanya peristiwa azeotrop antara campuran alkohol dan air yang tidak dapat dipisahkan melalui distilasi biasa. Maka perlu dipergunakan adsorbsi fisik atau molecular sieve (saringan molekuler) (Hidayat, 2007). Salah satu adsorben yang selektif dan mempunyai efektivitas adsorpsi yang tinggi adalah zeolit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pengocokan dan kadar zeolit terhadap tingkat kemurnian bioetanol dari gaplek. Metode penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok, yang disusun dengan dua faktor. Faktor pertama adalah lama pengocokan (L) dengan 2 level yaitu 120 menit dan 150 menit dan faktor kedua adalah kadar zeolit (K) dengan 3 level yaitu 20%, 25%, 30%. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan kadar etanol seiring dengan penambahan lama pengocokan dan kadar zeolit. Lama pengocokan memberikan pengaruh tidak nyata pada C = 0,05 dan pemberian kadar zeolit memberi pengaruh yang nyata pada C = 0,05. Kapasitas adsorbsi cenderung meningkat seiring dengan semakin lama waktu pengocokan dan optimal pada pemberian kadar zeolit sebanyak 25%. Lama pengocokan memiliki pengaruh yang nyata pada C = 0,05 kadar zeolit memiliki pengaruh yang sangat nyata pada C = 0,05 terhadap kapasitas adsorbsi. Hasil analisa penentuan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode Multiple Attribute menunjukkan bahwa hasil terbaik terdapat pada perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan lama pengocokan 150 menit dan kadar zeolit sebanyak 25% (L2K2) dengan kadar etanol sebesar 98,7223 dan kapasitas adsorbsi sebesar 20,4893 (mg/g). Kata kunci : Bahan bakar alternatif, Bioetanol, adsorbsi, zeolit
English Abstract
The fossil fuels decline can cause significant influence in almost life sector, either in social and economic life in society, and of course industrial sector that fully depend their activity on the supply of fuels. These problems have stimulated the hunt for renewable sources of energy wich produce less pollution and protect the environment. One of that alternative fuels is Bioethanol (C 2 H5OH). One of potential commodity as a main material of bioethanol is cassava with its production reach until 19.986.640 ton in 2006 (Anonymous,2007). Beside that, cassava has higher amount of starch comparing with another tuber. Bioethanol that is mixed with fossil fuels must have ethanol standar of 99,5-100%. But, in general the distillation process has ethanol yield less than 96%. This is caused by azeotropic phenomenon between water and ethanol that can’t be separated by conventional distillation. So, it need to use the physics adsorption an molecular shieve (Hidayat, 2007). One of adsorbent that has good selectivity and effectivity is zeolite. The main purpose of this research to find out the effect of shake duration and amount of zeolit to the ethanol yield. The design used in this research is Random Completely Block Design (RCDB) with two factor. The first factor was shake duration (120 and 150 minutes) and the second factor was amount of zeolit (20%, 25%, 30%) The result showed that the ethanol yield would continuously increased when the shake duration and amount of zeolite is added. The shake duration doesn’t give the real effect in C = 0,05 and amount of zeolite give the real effect in C = 0,05. Adsorbtion capacity would continuously increased too when the shake duration is added and amount of zeolite optimal in 25%. The shake duration give the real effect in C = 0,05 and amount of zeolite give the very real effect in C = 0,05 to adsorbtion capacity. The best treatment wich is analysed with Multiple Attribute method was resulted from treatment with shake duration of 150 minutes and 25% of zeolite (L2K2). This ethanol standard is 98,7223% and adsorbtion capacity is 20,4893 (mg/g). Key word : Alternative fuels, Bioethanol, Adsorbtion, Zeolite.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2008/84/050801233 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 28 Apr 2008 10:06 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 07:31 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148077 |
![[thumbnail of 050801233.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
050801233.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |