Pembuatan tepung kecambah kacang hijau dan aplikasinya dalam pembuatan biskuit beserta analissi biayanya

MariaChristina (2008) Pembuatan tepung kecambah kacang hijau dan aplikasinya dalam pembuatan biskuit beserta analissi biayanya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecambah kacang hijau merupakan salah satu sumber protein nabati dengan kandungan lemak relative rendah. Rendahnya lemak menyebabkan bahan makanan/ minuman yang terbuat dari bahan ini tidak mudah tengik. Dengan melakukan proses penepungan, kecambah kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai fortifikan protein pada berbagai olahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan waktu pengeringan yang tepat pada pembuatan tepung kecambah kacang hijau, pengaplikasian produk serta harga pokok produksi tepung kecambah kacang hijau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara factorial dengan factor I: suhu pengeringan dengan 2 level (60±20C dan 75±20C) dan factor II: waktu pengeringan dengan 3 level (2, 3, dan 4 jam), dilakukan ulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Setelah didapat tepung dengan hasil terbaik, dilakukan aplikasi produk dengan memfortifikasikan tepung dalam pembuatan biscuit tepung garut. Perhitungan analissi biaya dilakukan terhadap tepung kecambah kacang hijau perlakuan terbaik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses pengeringan terbaik dalam pembuatan tepung kecambah kacang hijau dengan menggunakan suhu 750C selama 3 jam, dengan 27,3% rendemen, 5,724 kaar air, 30,110% kadar protein serta warna dan aroma disukai. Pengaplikasian produk menghasilkan biscuit dengan kadar protein 9,05%, kadar air 3,03%, daya patah 99,23kg/ cm2, rasa dan aroma agak disukai dan warna serta kerenyahan disukai. Dengan biaya produksi sebesar Rp. 76.921.425 dan kapasitas produksi 30.992 kemasan per tahun diperoleh harga pokok produksi Rp. 2.400 per 125 gram

English Abstract

This research aim to know the best temperature and time of drying to making mungbean sprout flour, their application in the making of biscuit and cost of production price. A Randomized Block design Factorial was used with 3 replication. Factor I consisted of 2 temperature (60±20C and 75±20C) and factor II consisted of 3 different time of drying (2, 3, 4 hours). Examination covered physical tesr (rendement), chemical test (water rate, protein rate) and sensory test (color, tenderness). Application of the best flour with fortificating 50% mungbeab sprout flour to making arrowroot starch’s biscuit and was used as a basic to calculate the cost of production price. The result showed that the best treatment with was using temperature drying 75±20C for 3 hour, has 27,3% rendement, 5,724 % water rate, 30,110% protein rate and accepted (like) color and tenderness. Application product produced biscuit with protein rate similar with quality standart biscuit in Indonesia. Total cost production from 30.992 sachet (@ 125 gram) mungbean sprout flour during 1 yaer is equal to Rp. 76.921.425 and cost of production price of 125 gram is equal to Rp. 2.400 .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2008/58/050800833
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Apr 2008 10:13
Last Modified: 21 Oct 2021 07:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/148049
[thumbnail of 050800833.pdf] Text
050800833.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item