RotuaSixmeErtina (2008) Studi Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri dari Ekstrak Propolis Lebah Madu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Propolis atau lem lebah merupakan suatu bahan resin yang dikumpulkan oleh lebah madu ( Apis mellifera ) dari berbagai macam tumbuhan. Salah satu kandungan senyawa kimia yang penting pada propolis adalah senyawa flavonoid. Tingginya kandungan flavonoid dalam propolis menyebabkan ekstrak propolis mempunyai fungsi sebagai antioksidan maupun antibakteri. Setelah dipanen dari sarang lebah, propolis diekstraksi untuk mendapatkan senyawa flavonoid. Ekstraksi propolis dengan menggunakan etanol yang merupakan pelarut organik, bersifat polar, aman, dan efektif untuk melarutkan senyawa flavonoid dan fenol. Proses ekstraksi dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas ekstrak yang dihasilkan. Salah satu faktor penting dalam proses ekstraksi adalah konsentrasi pelarut dan lama ekstraksi yang akan mempengaruhi jumlah ekstrak yang dihasilkan, khususnya senyawa aktif yang dapat terekstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antibakteri dari ekstrak propolis dengan beragam konsentrasi pelarut etanol dan lama waktu ekstraksi serta mengetahui konsentrasi pelarut etanol dan lama ekstraksi yang tepat untuk menghasilkan ekstrak propolis. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu konsentrasi pelarut etanol yang terdiri dari tiga level yaitu 60%; 70% dan 80% dan lama ekstraksi yang terdiri dari tiga level yaitu 4, 6 dan 8 jam dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan analisa ragam (ANOVA) kemudian dilakukan uji DMRT dan BNT dengan selang kepercayaan 5%. Setelah itu dilakukan penentuan perlakuan terbaik dengan metode Multiple Atrribute oleh Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut etanol menunjukkan pengaruh nyata (α = 0,05) terhadap sisa pelarut, rendemen, dan pH, sementara perlakuan lama ekstraksi memberikan pengaruh nyata (α = 0,05) terhadap sisa pelarut, rendemen, dan pH, sedangkan interaksi antar keduanya memberikan pengaruh nyata (α = 0,05) terhadap aktivitas antioksidan, total fenol, dan terhadap aktivitas antibakteri. Perlakuan terbaik diperoleh dengan penggunaan konsentrasi pelarut etanol 80% dan lama ekstraksi 8 jam dengan hasil analisa aktivitas antioksidan 88,15%; total fenol 816,24 mg/100 g ekuivalen asam klorogenat, total fenol 490,42 mg/100 g ekuivalen asam galat; aktivitas antibakteri 6,54 log CFU/ml terhadap Bacillus subtilis , 5,99 log CFU/ml terhadap Staphylococcus aureus , 5,95 log CFU/ml terhadap Pseudomonas fluorescens ; sisa pelarut 0,47%; rendemen 66,52%; dan nilai pH 4,16.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2008/208/050803593 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 27 Nov 2008 09:08 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147983 |
Text
050803593.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |