TriasGaluhKirana (2008) Penentuan umur simpan telur asin sebagai dasar penentuan pola distribusi : studi kasus Perusahaan Telur Asin Lina Pandi Brebes Jawa Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Industri Telur Asin Lina Pandi sampai saat ini belum menetapkan standar baku umur simpan produknya karena baru ditetapkan berdasarkan pengalaman pengusaha dan belum diuji laboratorium. Penentuan umur simpan penting diketahui untuk menetapkan tanggal kadaluarsa produk. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan umur simpan telur asin Lina Pandi sehingga dapat menentukan distribusi produk dengan metode ASLT berdasarkan model Arrhenius, yaitu model persamaan untuk menyatakan hubungan suhu terhadap tingkat kerusakan produk. Penentuan umur simpan dengan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) dilakukan dengan mempercepat reaksi penurunan mutu dalam percobaan , yaitu dengan menaikan suhu penyimpanan beberapa tingkat di atas suhu ruang, sehingga mempercepat waktu analisa umur simpan. Metode ASLT yang digunakan dalam penentuan umur simpan telur asin menggunakan parameter asam lemak bebas (FFA) dan kadar protein. Telur asin disimpan selama 30 hari, yaitu pada suhu 30°C±2, 40°C±2 dan 50°C±2. dari hasil perhitungan dengan model Arrhenius diperoleh nilai Ea (energi aktivasi) untuk parameter asam lemak bebas sebesar 7171,6446 kal/mol, sedangkan pada parameter kadar protein energi aktivasinya sebesar 8813,868 kal/mol. Sehingga parameter yang digunakan sebagai dasar penentuan umur simpan produk telur asin adalah parameter yang memiliki nilai energi aktivasi terendah yaitu parameter asam lemak bebas (FFA). Berdasarkan uji organoleptik pada suhu 30°±2 mempunyai umur simpan selama 15 hari untuk rasa, aroma dan kenampakan), pada suhu 40°C±2 dan 50ºC±2 mempunyai umur simpan selama 5 hari (rasa, aroma dan kenampakan). Adanya suhu udara yang berubah-ubah maka didalam menentukan umur simpan diambil nilai rerata umur simpan berdasarkan uji kimia dan uji organoleptik yaitu selama 20 hari. Dari hasil uji kimia pada hari ke 20 komposisi kandungan FFA telur asin sebesar 0,274%, kandungan protein sebesar 13,578%, kadar garam sebesar 5,282% dan kandungan kadar air sebesar 66,851% sedangkan uji organoleptik memponyai skor 2 dengan kreteria kurang diterima untuk rasa, aroma dan kenampakan. Direkomendasikan 2 saluran distribusi telur asin yang digunakan yaitu yang pertama produsen – konsumen dan yang kedua yaitu produsen-toko(outlet)-konsumen.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2008/2/050800208 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 06 Feb 2008 11:19 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147974 |
Text
050800208.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |