UlRiekeDianPermataSari (2008) Penentuan Luas dan Volume Genangan Potensi Embung dengan Analisa Spasial 3D di Sub DAS Konto Hulu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi memiliki dampak negatif, salah satunya menyebabkan banjir. Salah satu penyebab terjadinya banjir yang sekarang marak beredar adalah akibat pemanasan global. Pemanasan global ini menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan. Hal ini mengakibatkan sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah. Selain itu, perubahan penggunaan lahan (pemukiman, sawah, tegalan, ladang, dll) dan perubahan tutupan lahan menyebabkan semakin tingginya aliran permukaan. Aliran permukaan terjadi apabila curah hujan telah melampaui laju infiltrasi tanah. Genangan air sedikit banyak ditemukan di daerah cekungan, bila tidak terjadi banjir. Penggenangan ini terjadi akibat air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, telah memenuhi kapasitas infiltrasi tanah (kondisi jenuh). Sehingga air yang tidak dapat meresap, menggenang di atas permukaan tanah dan menyebabkan Run Off . Oleh karena itu, dibutuhkan kolam penampung (embung) ketika hujan tiba. Embung biasanya dibangun di cekungan atau pun di alur sungai yang mengalirkan air yang cukup di musim hujan dan mengalirkan air yang sedikit di musim kemarau. Dan memiliki ketinggian embung sekitar 10 – 15 meter. Sehingga dalam perencanaan tampungan sepenuhnya bergantung pada inflow yang berasal dari limpasan air hujan. Perencanaan embung dalam penelitian ini berperan utama untuk mengurangi terjadinya limpasan air hujan, sehingga menghindari terjadinya genangan air di permukaan tanah yang bentuk lerengnya cekung. Kebutuhan informasi dan penyajian data mengenai daerah yang perlu dibebaskan termasuk semua bangunan rumah dan jenis lahan yang tergenang yang berstruktur kompleks dengan jumlah besar dapat dilakukan dengan cepat, yaitu dengan bantuan SIG yaitu dengan software ArcView 3.3. Daerah yang menjadi lokasi penelitian adalah di daerah Sub DAS Konto Hulu. Tujuan penelitian ini yang utama adalah menentukan daerah cekungan; mengetahui luasan dan volume genangan potensi embung. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dan analisis data, data yang digunakan dibagi atas dua tipe data yaitu data spasial dan data atribut. Analisis data atribut digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan. Sedang analisis data spasial digunakan untuk menentukan luas dan volume genangan yang terjadi di Sub DAS Konto Hulu. Pemodelan luas dan volume genangan dilakukan menggunakan peta kontur yang di ambil dari peta rupa bumi skala 1 : 25000 dan batas Sub DAS Konto Hulu. Peta dikonversi menjadi DEM (TIN). Hasil dari pemodelan yang berupa Peta Ketinggian, dan Kemiringan. Dari DEM dengan bantuan program AVSWAT 2000 , ditentukan elevasi daerah calon genangan. Sehingga didapatkan hasil luas an genangan daerah calon genangan. Dengan berdasar apabila elevasi terletak antara 425 – 667 m, maka daerah tersebut berpotensi embung. Sedang penentuan volume genangan dihitung dengan cara manual yaitu menggunakan calculator . Hal ini dikarenakan belum terintegrasinya suatu persamaan dalam program ArcView GIS 3.3. Lokasi daerah cekungan ( catchment area ) di Sub DAS Konto Hulu terletak pada ketinggian 425 – 667 m dpl tepatnya di Kecamatan Ngantang yang meliputi 7 Desa yaitu: Desa Waturejo, Desa Kaumrejo, Desa Pandansari, Desa Sumberagung, Desa Mulyorejo, Desa Tulungrejo, dan Desa Pagersari. Hasil analisa spasial dengan mengggunakan ArcView didapatkan bahwa daerah yang berpotensi embung ada 3 lokasi dengan total luas genangan potensi embung sebesar 0,44 Ha. Ketiga lokasi ini didapat berdasar apabila ketinggian embung berada antara 10 – 15 m, maka daerah tersebut berpotensi embung. Sehingga daerah yang berpotensi embung pada Sub DAS Konto Hulu antara lain: Desa Waturejo dengan luas genangan potensi embung sebesar 0,09 Ha; Desa Pagersari dengan luas 0,17 Ha dan Desa Kaumrejo yang terletak pada elevasi 462,50 mdpl memiliki luasan genangan embung sebesar 0,18 Ha. Volume embung terbesar berada di Desa Kaumrejo sebesar 1,92 m3, sedang volume embung terkecil di Desa Waturejo (1,21 m3). Sedang untuk volume embung pada Desa Pagersari sebesar (1,88 m3).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2008/189/050803430 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 13 Nov 2008 08:51 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147962 |
Text
050803430.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |