Pengaruh Lama Pelayuan dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik Teh lidah Buaya

RennyVidiyanti (2008) Pengaruh Lama Pelayuan dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik Teh lidah Buaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman lidah buaya ( Aloe vera ) sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Biasanya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan perawatan kulit. Tanaman ini bermanfaat sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik. Di samping itu, juga sebagai bahan pembuatan makanan dan minuman kesehatan. Di Indonesia, pemanfaatan tanaman lidah buaya perlu dimasyarakatkan, dengan jalan mengolahnya menjadi makanan atau minuman yang di sukai oleh masyarakat. Salah satunya adalah dengan membuat teh lidah buaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lama pelayuan dan lama pengeringan yang tepat untuk memperbaiki mutu teh lidah buaya secara fisik, kimia dan organoleptik. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang di susun secara faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 3 level. Faktor pertama adalah lama pelayuan (24 jam, 30 jam dan 36 jam) sedangkan faktor kedua adalah lama pengeringan (4 jam, 5 jam dan 6 jam) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan ANOVA. Apabila hasil analisa terdapat interaksi yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) atau DMRT dengan selang kepercayaan 5% sedangkan uji organoleptik dianalisa dengan hedonik test. Dan penentuan perlakuan terbaik dengan metode indeks efektivitas menurut De Garmo et al. (1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama pelayuan dan lama pengeringan berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik teh lidah buaya. Perlakuan lama pelayuan berpengaruh terhadap kadar air, kadar tanin, pH, aktivitas antioksidan, total fenol, kecerahan (L*), warna merah (a*) dan warna kuning (b*) teh lidah buaya. Perlakuan lama pengeringan berpengaruh terhadap kadar air, kadar tanin, pH, aktivitas antioksidan, total fenol, kecerahan (L*) dan warna merah (a*) tetapi tidak berpengaruh terhadap warna kuning (b*) teh lidah buaya. Sedangkan interaksi keduanya hanya berpengaruh terhadap kadar air dan aktivitas antioksidan teh lidah buaya. Perlakuan terbaik teh lidah buaya untuk parameter fisik kimia diperoleh pada perlakuan perlakuan lama pelayuan 36 jam dan lama pengeringan 5 jam (A3B2) dengan nilai kadar air 10,31 %, kadar tanin 2,15%, total fenol 579,70 ppm, pH 5,33, antioksidan 40,42 %, warna merah (a*) 19,86, warna kuning (b*) 24,07 dan kecerahan (L*) 34,80. Perlakuan terbaik teh lidah buaya untuk parameter organolepik didapatkan pada perlakuan perlakuan lama pelayuan 36 jam dan lama pengeringan 6 jam (A3B3) dengan nilai rasa 4,80, warna 6,05 dan aroma 5,40.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2008/184/050802917
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 08 Oct 2008 14:27
Last Modified: 21 Oct 2021 06:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147957
[thumbnail of 050802917.pdf] Text
050802917.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item