Istiqomah (2007) Pra Perancangan Unit Pengolahan Kitosan dari Cangkang Udang Windu di Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kitosan merupakan polimer alam yang diekstrak dari limbah cangkang udang dan rajungan, serta bahan baku lainnya yang mengandung kitin seperti kalajengking, jamur, serangga, laba-laba, dan gurita. Kitosan mempunyai rumus kimia poli (2-amino-2-dioksiß-D-Glukosa). Proses produksi kitosan dapat dilakukan melalui proses kimiawi maupun proses enzimatis. Kitosan memiliki manfaat dalam bidang industri, pangan, pertanian, farmasi, kesehatan dan lingkungan. Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang berpotensi menghasilkan limbah cangkang udang windu sebagai bahan baku kitosan. Pada tahun 2005 produksi udang windu di Sidoarjo mencapai 3.641.800 kg dan diperkirakan limbah padat yang dihasilkan 1.311.048 kg. Potensi tersebut oleh masyarakat dimanfaatkan untuk pakan ternak, petis, kerupuk ataupun terasi, yang mana secara ekonomis memiliki nilai yang tidak begitu tinggi. Dengan nilai jual yang jauh lebih tinggi, kitosan berpotensi untuk dikembangan dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Di Indonesia kitosan telah dimanfaatkan sebagai pengawet ikan asin, bakso, mie basah dan tahu. Selain itu, suplemen berbahan dasar kitosan telah diproduksi di Indonesia dan diperkirakan kebutuhan kitosan sebagai pengawet dan suplemen kitosan mencapai 16245,5 kg per tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pra perancangan unit pengolahan kitosan di Sidoarjo, dengan menitikberatkan pada aspek teknis yang meliputi penentuan kapasitas produksi, teknologi proses produksi, penentuan mesin dan peralatan, serta penentuan biaya proses produksi kitosan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sidoarjo, pada bulan Mei 2007 sampai Agustus 2007. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, terdiri dari beberapa tahapan antara lain: Pengumpulan data, pengolahan dan analisa data, analisa aspek teknis meliputi penentuan kapasitas produksi, pemilihan teknologi, pemilihan mesin dan peralatan serta penentuan biaya produksi. Hasil Penelitian, berdasarkan analisa bahan baku dan potensi pasar didapatkan kapasitas produksi sebanyak 100 kg cangkang udang per produksi. Dengan rendemen sebesar 4,6% sekali produksi akan dihasilkan 4,6 kg bubuk kitosan. Dalam satu tahun akan diproduksi 1,107 ton kitosan atau setara dengan 24 ton cangkang udang. Teknologi yang digunakan adalah secara kimiawi yang terdiri dari persiapan bahan baku, deproteinasi, demineralisasi, deasetilasi, pengeringan dan pengemasan. Mesin dan peralatan yang dibutuhkan terdiri dari oven, rak pengering, grinder, tangki proses, tangki pengenceran, bak pencucian, serta peralatan pendukung lainnya. Dari analisa biaya didapatkan modal awal sebesar Rp. 310.349.533,-. Harga pokok produksi 100 g kitosan adalah Rp. 19.600,- dengan keuntungan 35% harga jual kitosan adalah Rp. 26.500,- per 100 g. ”Break Even Point” (BEP) dicapai pada penjualan produk sebanyak 6106 kemasan atau senilai dengan Rp. 161.793.584. Secara finansial unit pengolahan kitosan yang dirancang layak dikembangkan dengan ”Net Present Value” (NPV) posiitf sebesar Rp70.421.837,15 dan ”Payback Period” selama 6 tahun 4 bulan 18 hari.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/277/050703368 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 08 Jan 2008 14:36 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147787 |
![]() |
Text
050703368.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |