SudarmaDitaWijayanti (2007) Evaluasi Nutrisi dan Kecernaan In Vitro Limbah Pisang dan Ampas Tahu yang Difermentasi dengan Ragi Tempe Sebagai Pakan Alternatif Untuk Ternak Ruminansia : kajian Konsentrasi Ragi Tempe dan Lama Fe. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Limbah pertanian dan industri seperti kulit, tandan pisang dan ampas tahu merupakan jenis limbah yang belum banyak dimanfaatkan dan berpotensi mencemari lingkungan karena keberadaanya dalam jumlah besar sehingga diperlukan pemanfaatan dalam bentuk pakan khususnya untuk ternak ruminansia. Proses fermentasi menggunakan inokulum tempe diperlukan untuk meningkatkan nilai nutrisi dan khususnya kecernaan pakan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi ragi tempe dan lama fermentasi yang tepat untuk menghasilkan pakan kering dengan kandungan nutrisi terbaik dan nilai kecernaan in vitro yang tertinggi. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi ragi tempe yang ditambahkan (K) 0,4; 0,7 dan 1%dan lama fermentasi (F) yang terdiri dari 3 level yaitu 24, 48 dan 72 jam. Data yang dihasilkan dianalisa dengan menggunakan analisa ragam faktorial. Karena perlakuan bersifat kuantitatif, maka dilakukan uji respon ortogonal polinomial dengan menguraikan jumlah kuadrat tiap faktor ke dalam kecenderungan linear dan kuadratik. Analisa dilanjutkan dengan regresi (linear dan kuadratik) (Yitnosumarto, 1993). Perlakuan terbaik diperoleh menggunakan metode indeks efektifitas (De Garmo et al.; 1984) dan selanjutnya dibandingkan dengan perlakuan kontrol menggunakan uji T taraf 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ragi tempe dan lama fermentasi memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter bahan kering, bahan organik, protein, N-Amino, lemak, serat kasar dan kecernaan in vitro pakan. Interaksi kedua perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata (α=0,01) terhadap bahan kering, bahan organik, protein, N-Amino dan kecernaan in vitro bahan organik (KcBO) dan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pH dan kecernaan in vitro bahan kering (KcBK). Perlakuan terbaik diperoleh dari kombinasi konsentrasi ragi 1% dan lama fermentasi 48 jam. Pakan terfermentasi perlakuan terbaik memiliki kadar protein (23,036%), N-Amino (0,728%), serat kasar (18,448%), pH (6,177), KcBK (79,591%) dan KcBO (76,811%) yang lebih tinggi dibandingkan pakan kontrol (tanpa fermentasi) sebaliknya pakan perlakuan terbaik memiliki kandungan bahan kering (92,855%), bahan organik (96,605%), dan lemak (7,966%) yang lebih rendah daripada pakan kontrol.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/20/050700469 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 22 Dec 2008 10:05 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147760 |
Text
050700469.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |