WidyaKartikaSari (2007) Penentuan Fraksi Massa Germinated Brown Rice (GBR) pada Gabah Varietas Ciherang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Germinated Brown Rice (GBR) merupakan kecambah beras yang tumbuh secara alami sehingga meningkatkan kadar nutrisi beras, karena selama proses germinasi enzim yang beristirahat (dormansi) diaktifkan kembali. Proses ini akan melunakkan bagian luar beras, sehingga akan lebih mudah untuk dicerna. Lebih dari 90% masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Beras sosoh yang biasa dikonsumsi memiliki kandungan nutrisi yang rendah, karena lapisan dedak dan bekatul yang memiliki nutrisi tinggi terbuang. Beras merah (brown rice) memiliki nutrisi yang lebih tinggi, tetapi memiliki tekstur yang keras. Oleh karena itu, dibutuhkan metode pengolahan baru untuk mendapatkan nilai nutrisi, tekstur dan rasa yang baik.. Proses pembuatan GBR meliputi perkecambahan, pengeringan dengan menggunakan oven dan pengeringan penjemuran dan penggilingan dengan RMU. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk membuktikan peranan proses germinasi dalam meningkatkan dan menurunkan jumlah kandungan (%) pati, protein, lemak, serat kasar dan vitamin C pada beras, dan menentukan efektifitas cara pengeringan dan performansi akibat pengaruh perbedaan cara pengeringan terhadap jumlah pati, protein, lemak, serat kasar dan vitamin C pada beras. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Prosesing Hasil Pertanian (TPHP) Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2006 sampai September 2006. Dalam penelitian, dilakukan 2 macam cara pengeringan, yaitu pengeringan penjemuran dan pengeringan oven 40 oC. Dari 2 perlakuan ini akan dianalisa kandungan pati, protein, lemak, serat, vitamin C dan kadar airnya. Selain itu, juga ditentukan laju pengeringan dan energi untuk pengeringan. Dari hasil pengujian, perkecambahan dapat meningkatkan dan menurunkan kandungan nutrisi pada beras. Kandungan nutrisi akhir GBR adalah: kadar pati 4.79%, kadar protein 10.35%, kadar lemak 1.81%, kadar serat 3.44% dan vitamin C 7.78x10-4%, untuk metode pengeringan oven. Untuk metode penjemuran, kadar pati sebesar 4.93%, kadar protein 11.95%, kadar lemak 1.65%, kadar serat 3.63% dan vitamin C 6.68x10-4%. Sedangkan kandungan nutrisi dari beras sosoh adalah: kadar pati sebesar 6.61%, kadar protein 5.83%, kadar lemak 0.35%, kadar serat 2.75% dan kadar vitamin C 5.28x10-4%. Secara garis besar, GBR lebih baik daripada beras sosoh untuk untuk pemenuhan gizi seimbang. Metode pengeringan penjemuran memberikan hasil lebih baik daripada metode pengeringan oven, baik dilihat dari jumlah massa dan nutrisi akhir. Jika dilihat dari laju pengeringannya, metode penjemuran sebesar 3.53%bb/jam dan untuk metode pengeringan oven sebesar 0.77%bb/jam. Dengan demikian, metode pengeringan penjemuran lebih efektif dibandingkan metode pengeringan oven.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/10/0507000409 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 20 May 2009 14:22 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147750 |
![]() |
Text
050700409.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |