LuthfiMubarok (2007) Penggunaan cabai rawit (Capsium annulum sp.) untuk pengawetan kayu waru (Hibiscus tiliaceus) dengan menggunakan Metode Tekanan Vakum dan Rendaman. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kayu bila digunakan lama-kelamaan akan menjadi rusak terutama disebabkan oleh faktor biologis (jamur, serangga) dan faktor non biologis (fisis, kimia, biologi). Untuk mengurangi hal tersebut maka dilakukan proses pengawetan kayu. Pengawetan kayu adalah suatu proses memasukkan bahan pengawet kedalam kayu dengan tujuan meningkatkan daya tahan kayu terhadap serangan organisme perusak kayu sehingga dapat memperpanjang usia kayu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kayu yang diawetkan dibandingkan dengan yang tidak diawetkan dilihat dari segi kuat tekan dan kuat lentur, mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi bahan pengawet terhadap kuat tekan dan kuat lentur, mendapatkan perbandingan kayu yang diawetkan dibandingkan dengan yang tidak diawetkan dilihat dari adanya kerusakan karena hewan. Metode pengawetan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode perendamam vakum (tekanan -37cmHg) dengan menggunakan proses sel penuh. Bahan pengawet yang digunakan adalah cabai rawit. Temperatur dan waktu tetap. Pola penelitian yang dilakukan adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap 4 x 5, dengan dengan 4 perlakuan konsentrasi larutan cabai dalam volume (0% (kontrol), 10%, 20%,30%) dan masing-masing sebanyak 5x pengulangan. Prosedur pada penelitian ini adalah: percobaan pendahuluan pembuatan bahan uji dan konsentrasi cabai, pembuatan larutan induk cabai rawit, pembuatan larutan cabai rawit, proses perendaman dan pengovenan, pengujian (uji mekanis / kuat tekan kuat lentur dan uji fisik dilapang). Hasil dari penelitian dianalisa dengan pengujian hipotesis (uji F) dan disajikan secara grafik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi perubahan antara kayu yang diawetkan dengan tanpa diawetkan, baik dari segi kuat tekan maupun kuat lentur demikian juga untuk uji lapang. Nilai kuat tekan rata-rata terbesar adalah pada uji perlakuan ke III sebesar 274 kg/cm2. Nilai kuat tekan rata-rata terkecil adalah pada parameter tanpa perlakuan yaitu sebesar 222 kg/cm2. Nilai rata-rata kuat lentur terbesar adalah pada uji perlakuan ke III sebesar 525 kg/cm2. Nilai rata-rata kuat lentur terkecil adalah pada uji perlakuan 0 % (tanpa perlakuan) yaitu sebesar 350 kg/cm2. dapat disimpulkan Nilai rata-rata kuat tekan dan kuat lentur kayu tidak mengalami kenaikan kelas kuat kayu tetapi hanya terjadi kenaikan nilai dari kuat tekan 229 kg/cm2 menjadi 255,13 kg/cm2. Pada Kuat Lentur dari 381 kg/cm2 menjadi 465,7 kg/cm2. Untuk uji lapang, didapatkan kerusakan pada kayu kontrol kerusakan yang disebabkan karena rayap (rayap tanah), pada kayu yang diawetkan selama 24 hari diamati tidak didapatkan kerusakan kayu karena serangan rayap.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/050702715 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 25 Oct 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147713 |
![]() |
Text
050702715.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |