Rancang bangun model pengering gabah sederhana dengan tipe batch dengan pengaduk sistem tali

UmarSetiyaNegaraNA (2007) Rancang bangun model pengering gabah sederhana dengan tipe batch dengan pengaduk sistem tali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Beras merupakan bahan makanan pokok, dimana 90% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras. Padi biasa dipanen dengan kadar air tinggi sampai dengan 26(%bb) dan akan cepat rusak bila disimpan dalam keadaan basah. Umumnya padi dapat disimpan dengan aman sampai 2 atau 3 bulan pada kadar air antara 13(%bb) - 14(%bb). Proses pengeringan gabah saat ini masih banyak menggunakan teknologi yang konvensional, yaitu menjemur gabah di suatu tempat yang lapang dan membiarkannya terkena panas matahari secara terbuka. Hal ini memiliki beberapa dampak negatif, antara lain membutuhkan luas tanah yang besar, gabah mudah kotor, waktu pengeringan yang lama, dan sulit melindungi dari cuaca yang berubah-ubah, maupun hewan pemakan biji-bijian. Untuk mengatasi dampak negatif dari pengeringan konvensional, maka digunakan suatu alat pengering dengan ruang pengering yang tertutup. Teknologi pengeringan gabah sudah mulai dikembangkan di beberapa negara, yaitu dengan memanfaatkan panas dari elemen pemanas listrik, radiasi matahari, pembakaran sekam, dan pembakaran bahan bakar yang lainnya. Tujuan penelitian adalah merancang bangun model pengering gabah sederhana tipe batch dengan pengaduk sistem tali dan melakukan uji kinerja terhadap model tersebut. Diharapkan dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan informasi bagi pengembangan alat dan mesin pertanian serta bagi pemerintah dalam mengatasi masalah penanganan pasca panen. Penelitian ini dibatasi hanya merancang bangun model pengering gabah sederhana tipe batch dengan pengaduk sistem tali dan uji kinerjanya, serta tidak membahas tentang rancangan alat memanasnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2006 sampai dengan April 2007 di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian dan di bengkel TSSU, Jurusan Teknik Pertanian Universitas Brawijaya. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Peralatan untuk membuat alat pengering diantaranya gergaji, gunting, palu, tang, paku, keling, tali, dan lain-lain. heater listrik, blower, termokopel/termometer, moisture meter, manometer, timbangan, timer, windmeter. Bahan yang akan diperlukan dalam penelitian ini antara lain : gabah basah, drum, lembaran seng, karung/goni, karung plastik, tali, besi siku, kayu. Bagian-bagian dari alat pengering adalah : sebuah drum, karung/goni, tali, penutup, heater listrik, blower, kerangka kayu, penyangga alat. Pengujian model bertujuan untuk mengetahui kinerja alat pengering yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan cara mengoperasikan alat pengering untuk mengeringkan bahan dan diukur parameter-parameter kinerja alat pengering. Diantaranya suhu, tekanan udara, kadar air, kecepatan aliran udara pengering, dan waktu pengeringan. Pengujian menggunakan dua faktor perlakuan antara lain : massa bahan, dengan level M5, M7,5, M10, M20, M30, M40 dan intensitas pengadukan, dengan level : T30 dan T15. Nilai kadar air mengalami penurunan dari tertinggi 22,5 % sampai yang paling rendah 15,6 %. Nilai penurunan kadar air terbesar sebesar 4,95 %, terkecil 3,29 %. Suhu bahan naik dari terkecil antara 26-26,5 oC, terbesar 35,5-38 oC. RH turun dari tertinggi sebesar 56,07 %, terendah 50,25 %. Aliran volume udara pengering terbesar 0,0651 m3/dt, terkecil 0,0635 m3/dt dan Aliran massa udara pengering terbesar 0,0698 kg/dt, terkecil 0,0694 kg/dt. Laju penguapan naik dari terkecil 0,0389 kg/jam, terbesar 0,0710 kg/jam. Energi pengeringan naik dari terkecil 700,10 kJ, terbesar 5264,35 kJ. Energi masukan terkecil 5796,76 kJ, terbesar 5974,67 kJ. Energi pengadukan bahan naik dari terkecil 1,63 kJ, terbesar 26 kJ. Efisiensi pengeringan naik dari terkecil 11,95 % terbesar 89,49 %. Pengujian persebaran gabah menunjukkan bahwa dengan meningkatnya intensitas pengadukan maka persebaran gabah semakin merata. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah model pengering gabah sederhana tipe batch dengan pengaduk sistem tali dengan volume ruang pengering maksimal sebanyak 47,5 liter. Efisiensi pengeringan berkisar antara 11,95% – 89,49 % untuk bahan sebanyak 5kg - 40kg. Penambahan bahan meningkatkan efisiensi pengeringan. Intensitas pengadukan yang lebih sering menyebabkan RH, aliran udara pengering, laju penguapan, dan efisiensi yang lebih tinggi. Pengadukan membuat gabah mengalami pertukaran posisi atau menyebar secara merata. Semakin banyak pengadukan maka persebaran gabah akan lebih merata dan semakin cepat kering. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kualitas gabah hasil pengeringan dengan alat pengering ini. Termasuk daya simpan dan kualitas beras. Sehubungan dengan agak sulitnya mengeluarkan bahan dari alat pengering, maka sebaiknya dibuatkan saluran pengeluaran bahan. Perlu adanya analisa finansial.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2007/050702552
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 27 Sep 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 04:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147684
[thumbnail of 050702552.pdf] Text
050702552.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item