Sundari (2007) Analisa pembuatan kecap manis berbahan baku hasil samping proses blanching pengalengan jamur kancing (Agaricus bisporus) di PT. Karya Kompos Bagas Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jamur merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu upaya pengawetan jamur adalah dengan cara pengalengan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengalengan jamur kancing (Agaricus bisporus) adalah PT. Karya Kompos Bagas yang terletak di kabupaten Mojokerto. Permasalahan yang ada adalah banyak dihasilkannya limbah cair dari proses blanching dimana masih mengandung bahan organik seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Salah satu alternatif pemanfaatan limbah cair dari proses blanching adalah dibuat kecap. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah kandungan protein, karbohidrat, dan lemak pada setiap tahapan proses pembuatan kecap manis dari hasil samping proses blanching jamur kancing, efisiensi energi yang dikonsumsi selama proses perebusan kecap, besar rendemen yang dihasilkan (massa dan presentasenya) dan nilai finansial dari produk kecap yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2006 sampai Februari 2007 di Laboratorium TPHP Jurusan Teknik Pertanian, UB dan Laboratorium Biokimia. Alat yang digunakan adalah timbangan, gelas ukur, termokopel, stop watch, panci, pengaduk, kompor, tabung gas, saringan plastik, pisau, blender. Sedang bahannya adalah air blanching, jamur kancing, gula merah, garam, keluwak, laos, bawang putih, sereh, daun salam, pekak, kemiri, dan wijen. Keseimbangan massa pada pembuatan kecap manis berbahan baku hasil samping proses blanching pengalengan jamur kancing berfungsi untuk mengetahui banyaknya kehilangan yang terjadi pada setiap tahapan proses. Total massa awal bahan 1035 gram, setelah proses pencampuran menjadi 1711 gram. Setelah perebusan, massa bahan turun menjadi 932 gram dan setelah penyaringan menjadi 745 gram. Efisiensi energi panas dalam pembuatan kecap manis sebesar 25.437% dimana input panas dari LPG sebesar 4730.9 kJ dan out put panas untuk pemanasan panci 77.374 kJ, energi pemanasan bahan 101.054 kJ serta energi panas untuk menguapkan air sebesar 1025.158 kJ. Rendemen kecap yang dihasilkan sebesar 43.513%, dimana rendemen ini dipengaruhi oleh total gula yang terkandung pada kecap manis. Produk kecap manis yang dihasilkan dalam penelitian ini mempunyai harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp 5,061.88 per botol @600ml. Untuk mendapatkan keuntungan sebesar 30%, maka diperoleh harga jual Rp 6,580.45.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/050702095 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 03 Sep 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 01:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147641 |
Text
050702095.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |