AnggiaTrifiandaHakim (2007) Pengaruh pengecilan ukuran dan lama pemanasan terhadap efisiensi ekstraksi dan karakteristik sari buah belimbing (Averrhoa Carambola Linn.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Buah belimbing (Averrhoa carambola) bukan termasuk buah musiman, tapi dapat secara terus-menerus berbuah. Konsumsi buah belimbing masih terbatas misalnya hanya dikonsumsi secara langsung sebagai buah segar. Selain dimakan sebagai buah segar, belimbing juga bisa diproses menjadi sari buah. Faktor penting dalam pembuatan sari buah adalah proses ekstraksi. Proses ekstraksi pada pembuatan sari buah umumnya dilakukan dengan cara pengecilan ukuran daging buah, pelarutan komponen daging buah, pemisahan zat terlarut dari ampasnya dan pemanasan. Pengecilan ukuran merupakan tahap awal proses ekstraksi dimana bahan baku dibentuk menjadi ukuran kecil sehingga dapat memperluas permukaan bahan untuk diekstraksi. Air digunakan dalam proses pelarutan daging buah, diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi ekstraksi buah belimbing, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengecilan ukuran dan lama pemanasan terhadap efisiensi proses ekstraksi buah belimbing dan karakteristik sari buah belimbing yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor, faktor I yaitu pengecilan ukuran (penghancuran dengan blender dan pemotongan) dan faktor II yaitu lama pemanasan (5; 7,5; 10 menit). Berdasarkan hasil penelitian, interaksi antar perlakuan pengecilan ukuran dan lama pemanasan berpengaruh sangat nyata (α = 0,01) terhadap total padatan, total padatan terekstrak, vitamin C terekstrak, total gula, total asam terekstrak, total pektin dan pH. Pada sari buah belimbing interaksi antara perlakuan pengecilan ukuran dan lama pemanasan berpengaruh sangat nyata (α = 0,01) terhadap kekeruhan. Kombinasi perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan pemotongan dengan lama pemanasan 7,5 menit yang memiliki total gula 0,70%, total padatan 1,83%, vitamin C 5,57mg/100gr, total asam 0,143%, total pektin 0,433% dan pH 5,48. Karakteristik pada sari buah belimbing meliputi kekeruhan 0,416, warna L* 31,1, a* 4,1, b* 7,6 perubahan warna (5 hari) L* 30,4, a* 4,5, b* 7,3, perubahan warna 10 hari L* 29,5, a* 4,9, b* 6,9 dan berat endapan 0,1156%. Karakteristik efisiensi proses ekstraksi meliputi padatan terekstrak 67,47%, total gula terekstrak 37,22%, total asam terekstrak 57,64% dan vitamin C terekstrak 47,70%. Untuk parameter organoleptik sari buah belimbing diperoleh pada perlakuan penghancuran dengan blender dan lama pemanasan 5 menit dengan rasa 5,36 (agak menyukai), aroma 4,72 (agak menyukai), warna 5,32 (agak menyukai), dan kenampakan 4,60 (agak menyukai).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/050701778 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 30 Jul 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 01:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147622 |
![]() |
Text
050701778.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |