JuwitaRatnaDewi (2007) Aktivitas antioksidan ekstrak dari dedak sorgum lokal Varietas Coklat (Sorghum bicolor) yang di ekstraksi dengan berbagai pelarut. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dedak sorgum merupakan hasil samping dari proses penyosohan sorgum. Dedak yang terdiri dari lapisan testa dan pericarp banyak mengandung senyawa fenol, yaitu asam fenolat, tanin dan antosianin. Senyawa fenol ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan alami. Berdasarkan mekanismenya antioksidan dibagi menjadi beberapa macam yaitu pencegahan inisiasi, penghambatan pembentukan peroksida, pencegahan pemecahan hidrogen lanjutan, kapasitas reduksi, dan penangkapan radikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan peroksidasi dan penangkapan radikal bebas ekstrak dedak sorgum hasil ekstraksi berbagai pelarut berdasarkan metode yang berbeda serta jenis senyawa yang berperan terhadap penghambatan peroksidasi dan penangkapan radikal bebas antioksidan.Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penggunaan jenis pelarut yang berbeda. Aktivitas antioksidan dipelajari menggunakan Metode Feritiosianat (FTC Method) untuk mengukur penghambatan peroksida yang terbentuk dan mekanisme antioksidan penangkapan radikal bebas metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan kandungan senyawa fenol dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan, ekstrak metanol memiliki kadar total fenol terbesar yakni 55,730 mg/g. Kadar antosianin ekstrak metanol tidak berbeda nyata dengan ekstrak etanol 96% ( = 0,05) dan lebih besar dibandingkan ekstrak lainnya. Secara statistik ( = 0.05) kadar tanin ekstrak akuades, metanol, etanol 96% dan aseton berbeda nyata. Aktivitas penangkapan radikal tertinggi didapatkan pada konsentrasi 400 ppm. Sedangkan nilia EC50 ekstrak metanol paling tinggi, yaitu sebesar 81,501 ppm. Korelasi antara kadar tanin, kadar antosianin dan kadar senyawa fenol selain tanin dan antosianin dengan aktivitas penangkapan radikal bebas menunjukkan bahwa senyawa yang memiliki korelasi paling besar adalah tanin, sedangkan antosianin berkorelasi negatif. Aktivitas penghambatan peroksidasi pada konsentrasi efektif yaitu 400 ppm, berturut-turut adalah standar (BHT)>metanol>etanol 96%>aseton>akuades. Korelasi antara kadar tanin, kadar antosianin dan kadar senyawa fenol selain tanin dan antosianin terhadap aktivitas penghambatan peroksidasi juga menunjukkan bahwa tanin memiliki korelasi paling besar dan antosianin berkorelasi negatif. Aktivitas penghambatan peroksidasi paling tinggi didapatkan pada hari ke-1 inkubasi. Ekstrak akuades memiliki stabilitas paling baik jika dibandingkan dengan ketiga ekstrak lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/050701711 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 11 Jul 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 01:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147614 |
![]() |
Text
050701711.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |