YusiDwiSetyoningtyas (2007) Studi penyimpanan stroberi (Fragaria vesca L.) dengan sistem Modified Atmosphere Storage (MAS) aktif : kajian dari suhu dan konsentrasi gas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stroberi (Fragaria vesca L.) merupakan tanaman buah herba yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Buah ini memiliki prospek ekonomi yang cukup cerah pada berbagai industri pengolahan dan konsumsi untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri. Stroberi termasuk dalam kategori buah lunak, sehingga buah ini mudah rusak selama proses pemanenannya. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan penyimpanan pada suhu rendah yang dikombinasikan dengan penyimpanan atmosfer termodifikasi. Teknik atmosfer termodifikasi merupakan penemuan penting dalam penyimpanan buah dan sayuran. Metode ini bila dikombinasikan dengan pendinginan dapat menghambat aktifitas respirasi dan menghambat pelunakan (Salunkhe dan Desai, 1984). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi gas CO2, O2 dan suhu yang sesuai untuk penyimpanan dengan sistem Modified Atmosphere Storage (MAS) pada buah stroberi, mengetahui perubahan laju respirasi, tekstur, susut berat, total padatan terlarut selama penyimpanan serta untuk mengetahui umur simpan dengan menggunakan persamaan matematis. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah suhu penyimpanan (T) yaitu:T1 = 5°C dan T2 = 10°C. Faktor kedua adalah komposisi gas (K), terdiri dari 3 komposisi gas yaitu: K1 = 5% O2, 3% CO2, 92% N2, K2 = 10% O2, 7% CO2, 83% N2, K3 = 20,80% O2, 0,03 CO2, 79,08% N2. Bahan pengemas yang digunakan adalah polyetilen dengan ketebalan 0,03 mm, dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Laju respirasi tertinggi pada suhu 25°C sebesar 0,324 mgO2/jam.kg dan nilai laju respirasi terendah pada suhu 5°C sebesar 0,124 mgO2/jam.kg. Sedangkan susut berat rerata tertinggi pada perlakuan kontrol 25°C sebesar 25,89% dan nilai susut berat rerata terendah pada perlakuan T1K1 (5% O2, 3% CO2 pada suhu 5°C) sebesar 2,65%. Nilai kadar air rerata tertinggi terdapat pada perlakuan T2K1 (5% O2, 3% CO2 pada suhu 10°C) sebesar 90,65% dan nilai kadar air rerata terendah setelah penyimpanan pada perlakuan T1K1 sebesar 85,41%. Nilai rerata total padatan gula terlarut tertinggi sebesar 3,67 briks pada penyimpanan kontrol suhu 5°C dan nilai terendah sebesar 2,21 briks pada perlakuan T1K1. Nilai tekstur rerata tertinggi sebesar 48,46 mm.gr/detik pada penyimpanan kontrol 25°C dan nilai terendah adalah 38,51 mm.gr/detik pada perlakuan T1K2. Sedangkan uji organoleptik tertinggi pada perlakuan T1K1 yaitu aroma sebesar 4,19, rasa sebesar 4,20, warna sebesar 4,32 dan tekstur sebesar 4,30. Untuk nilai terendah organoleptik aroma dan rasa pada perlakuan kontrol 10°C berturut-turut sebesar 3,67 dan 3,80. Sedangkan nilai terendah uji organoleptik warna sebesar 3,62 dan tekstur sebesar 3,78 terdapat pada perlakuan kontrol 10°C. Penilaian terhadap tingkat kepentingan konsumen pada parameter yang diujikan pada uji organoleptik mempunyai tingkatan dari paling penting ke tidak penting berturut-turut rasa (1,62), warna (2,62), aroma (2,82) dan tekstur (2,92). Sedangkan perkiraan umur simpan terbesar adalah selama 17 hari pada perlakuan T1K1 dan umur simpan terkecil pada perlakuan kontrol 25°C selama 2 hari.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/050701383 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 31 Jul 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147596 |
Text
050701383.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |