Simultan Sakarifikasi dan Fermentasi (SSF) dengan Variasi Waktu Presakarifikasi untuk Produksi Etanol dari Ubi Kayu

IvaNurRhomadia (2006) Simultan Sakarifikasi dan Fermentasi (SSF) dengan Variasi Waktu Presakarifikasi untuk Produksi Etanol dari Ubi Kayu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Simultan sakarifikasi dan fermentasi (SSF) adalah penggabungan tahap sakarifikasi dengan tahap fermentasi menjadi satu tahap. Pada SSF jika digunakan enzim glukoamilase untuk merubah dekstrin menjadi gula sederhana dan Saccharomyces cereviceae sebagai pengubah gula sederhana menjadi alkohol akan mengakibatkan enzim glukoamilase tidak bekerja optimal karena terdapat perbedaan suhu optimal untuk aktivitas. S. cereviceae bekerja optimal pada suhu 270C – 350C dengan pH 4-5 sedangkan enzim glukoamilase bekerja optimal pada suhu 600C dengan pH 4-5.Menurut Gofrey dan West (1996), proses sakarifikasi yang ditujukan untuk proses fermentasi tidak memerlukan terbentuknya sirup dekstrosa dengan dextrose equivalent (DE) 95 karena pH untuk fermentasi sesuai untuk perubahan dekstrin menjadi gula sederhana meskipun enzim glukoamilase tidak bekerja secara optimum, sakarifikasi yang dilakukan tidak sampai selesai atau sebagian saja disebut dengan presakarifikasi. Triwiyono dan Djuma’ali (1995) menyatakan bahwa jumlah DE minimum untuk fermentasi adalah 40%. Dextrosa equivalent (DE) merupakan persentase dari ikatan glikosida yang telah dihidrolisa (gula reduksi) dibandingkann dengan total karbohidrat (Anonim1, 2004). Dari hal tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitian produksi etanol dari ubi kayu melalui SSF dengan menggunakan S. cereviceae dimana sebelum tahap SSF dimulai, dilakukan tahap presakarifikasi hingga diperoleh DE yang aman untuk aktivitas S. cereviceae . Pada penelitian ini dilakukan produksi etanol tanpa SSF dan produksi etanol melalui SSF dengan variasi waktu presakarifikasi 30; 60; 90; 120; 150 menit. Waktu yang digunakan untuk tahap SSF 84 jam. Berdasarkan hasil penelitian, rerata kadar alkohol tertinggi dihasilkan pada perlakuan SSF dengan presakarifikasi 120 menit yaitu 10,217% efisiensinya 97,777%. Rerata kadar alkohol terendah dihasilkan dari produksi etanol tanpa melalui SSF yaitu 5,283% dengan efisiensi fermentasi 72,159%. Tingginya rerata kadar alkohol pada perlakuan presakarifikasi 120 menit menunjukkan nilai DE yang dihasilkan dari presakarifikasi 120 menit baik untuk pertumbuhan sel dari ragi sehingga tingkat konversi gula menjadi alkohol semakin tinggi. Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah pati menjadi alkohol pada perlakuan presakarifikasi 120 menit adalah 88,083 jam sedangkan pada produksi etanol tanpa SSF dibutuhkan waktu 90,25 jam. Dengan berkurangnya waktu untuk pengubahan dekstrin menjadi alkohol pada perlakuan presakarifikasi 120 menit berarti mengurangi energi untuk pemanasan dan pengadukan media sehingga akan mengurangi biaya produksi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2006/194/050602474
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 11 May 2009 09:55
Last Modified: 21 Oct 2021 04:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147579
[thumbnail of 050602474.pdf]
Preview
Text
050602474.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item