EtikEndriyani (2006) Pembuatan Benang Pakan dari Kulit Buah Siwalan (Borassus flabellifer) dengan Kajian Proses Pemutihan Terhadap Kekuatan Tarik dan Mulur Serat Perhelai. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kulit buah siwalan ( Borassus flabellifer ) merupakan bahan buangan yang cukup banyak jumlahnya yang mengandung sekitar ± 15,25% serat kasar dari setiap buahnya. Mengingat tanaman siwalan sejenis tanaman berserat atau berserabut yang di dalamnya banyak mengandung selulosa, maka penulis mengharapkan kulit buah siwalan tersebut dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan produk tekstil berupa benang pakan. Untuk meningkatkan kualitas dari bahan baku, perlu penyempurnaan berupa pemutihan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan konsentrasi larutan Hidrogen peroksida dan Natrium silikat yang tepat dalam proses pemutihan serta mengetahui pengaruh perlakuan proses pemutihan dan tanpa pemutihan terhadap kekuatan tarik dan mulur serat perhelai. Hipotesis penelitian ini adalah diduga perlakuan proses pemutihan dan tanpa pemutihan berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan mulur serat kulit buah siwalan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor yaitu: konsentrasi Hidrogen peroksida (0,4 % v/v, 0,8 % v/v, 1,2 % v/v) dan konsentrasi Natrium silikat (0,2 % v/v, 0,6 % v/v). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemutihan dan tanpa pemutihan berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan mulur serat kulit buah siwalan. Kekuatan tarik dan mulur serat yang telah mengalami proses pemutihan rata-rata kekuatannya lebih rendah dibandingkan dengan serat tanpa proses pemutihan. Rerata kekuatan serat dengan proses pemutihan kekuatan tarik seratnya berkisar antara 145,2667 g – 314, 0333 g dan kekuatan mulur berkisar antara 26,6627 % - 38,3903 %, sedangkan rerata kekuatan serat tanpa proses pemutihan kekuatan tariknya 33,9 g dan kekuatan mulur 41,2 %. Tingkat kecerahan warna serat tanpa proses pemutihan sebesar 41,4. Setelah mengalami proses pemutihan kecerahan warna yang dihasilkan berkisar antara 52,6667 – 63,2333. Hasil pemilihan perlakuan terbaik diperoleh kombinasi konsentrasi Hidrogen peroksida 1,2 % dan konsentrasi Natrium silikat 0,6 % (H 3H2) sebagai perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik memiliki nilai rendemen 1,7866 %, kekuatan tarik serat 314,0333 g, kekuatan mulur serat 38,3903 % serta kecerahan warna 62,2333.
English Abstract
Fan Palm Leather ( Borassus flabellifer ) is thrown material that the most content ± 15,25 are rough fiber from each fruit. By recalling, that fan palm is a kind of fiber plant where the fiber has cellulose in its content. Therefore, the researcher hope that fan palm leather can be processed and utilized as the material composing of texstile product in the form of woof yarn. To increase the quality from woof yarn, it is needed to have complete process that is white skinned process. The purpose of this study is to determine the concentration of peroxide Hydrogen solution and appropriate silicate Natrium for white skinned process. Beside, it is also aimed to know the influence of white skinned treatment process and without white skinned process toward pull and elastic abilities of fiber per sheet. The estimation of hypothesis study is that with or without white skinned process, would it has influence toward pull and elastic abilities in leather fiber of fan palm fruit. The experiment design that is used study is Complete Random Design (RAL) where arranged in factorial by to factor. They are peroxide Hydrogen concentration (0,4 % v/v, 0,8 % v/v, 1,2 % v/v) and the concentration silicate Natrium (0,2 % v/v, 0,6 % v/v). each of treatment is repeatedly 3 times. The result of this study shows that with or without white skinned process influence the ability of pull and elastic of fan palm leather fiber. Pulland elastic abilities that have a process of white skinned mostly have low sturdy with white skinned process has full ability in 145,2667 g – 314,0333 g and elastic ability is 26,6627 % - 38,3903 %. Meanwhile, the average for fiber sturdy without white skinned process, the pull ability is 33,9 g and elastic ability is 41,1. After having white skinned process, the bright color resulted is 52,6667 – 63,2333. The best result of white skinned process obtains combination 0,6 % (H 3N2) as the best treatment. The best treatment has rendemen value 1,7866 %, pull ability of fiber is 314,0333 g, elastic ability of fiber is 38,3903 % and the brightness of color is 62,2333.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2006/155/050602321 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 27 May 2009 09:51 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 02:39 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147543 |
![[thumbnail of 050602321.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
050602321.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |