Agustiar, Dian (2017) Pengaruh Fitoestrogen Ekstrak Kedelai (Glycine max) Sebagai Kontrasepsi Wanita Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) Dan Histologi Ovarium Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kebuntingan dengan menggunakan alat maupun obat. Namun, penggunaan alat kontrasepsi pada wanita menimbulkan efek merugikan seperti sakit kepala, depresi, letih, kegemukan, dll. Menindaklanjuti hal tersebut, pada penelitian ini menggunakan ekstrak kedelai (Glycine max) yang mengandung fitoestrogen isoflavon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kedelai terhadap kadar MDA ovarium dan histologi organ ovarium. Pada penelitian ini digunakan tikus (Rattus norvegicus) betina yang dalam kondisi fertil dengan berat rerata 200 gram. Tikus dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan dosis 25 mg/ekor (P1), perlakuan dosis 50 mg/ekor (P2), dan perlakuan dosis 75 mg/ekor (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fitoestrogen ekstrak kedelai secara signifikan (p<0,05) menurunkan kadar MDA ovarium dan meningkatkan jumlah folikel atresi ovarium. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fitoestrogen dalam ekstrak kedelai dengan dosis 25mg/ekor merupakan dosis efektif dalam menurunkan kadar MDA ovarium, sedangkan dosis 75mg/ekor (P3) merupakan dosis efektif sebagai kandidat kontrasepsi wanita berdasarkan peningkatan jumlah folikel atresi.
English Abstract
Contraception is an attempt to prevent the pregnancy using the tool or drug. However, the use of contraceptives tools in female have effects such as headaches, depression, fatigue, obesity, etc. Follow up on the matter, in this study uses the extracts of soybeans (Glycine max) that containing isoflavones phytoestrogens. The purpose of this study was to determine the potency of phytoestrogens in soybean extracts to reduce malondialdehyde (MDA) levels and ovarian histology. The study used females rats (Rattus norvegicus) in fertile conditions with average of body weight of 200 g. Rats were divided into four groups, the control group (K), treated group using soybean exctract with dose of 25 mg/rat (P1), treated group using soybean exctract with dose of 50 mg/rat (P2), and treated group using soybean exctract with dose of 75 mg/rat (P3). The results showed that phytoestrogens in soybean extract significantly (p < 0.05) decrease the levels of MDA ovaries and increase the number of ovarian atretic follicles. It can be concluded the phytoestroens in soybean extract with dose of 25 mg/rat is an effective dose for decrease the MDA levels in the ovary while dose of 75 mg/rat is an effective dose for female contraceptive based on the increasing number of atretic follicle.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FKH/2017/95/051706278 |
| Uncontrolled Keywords: | Kedelai (Glycine max), fitoestrogen, MDA, kontrasepsi |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.323 74 Drugs derived from spesific plants (Fabales, Legumes, Soybeans) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan |
| Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
| Date Deposited: | 22 Aug 2017 02:13 |
| Last Modified: | 09 Oct 2020 05:54 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1469 |
Preview |
Text
Dian Agustiar.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |