Pengaruh Perbaikan Tanah Lempung Ekspansif Dengan Metode Deep Soil Mixing Pada Berbagai Kadar Air Lapangan Terhadap Nilai CBR dan Pengembangan

DwikaHutamaPutra, Made (2017) Pengaruh Perbaikan Tanah Lempung Ekspansif Dengan Metode Deep Soil Mixing Pada Berbagai Kadar Air Lapangan Terhadap Nilai CBR dan Pengembangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanah merupakan bagian terpenting pada pekerjaan konstruksi. Kondisi tanah sangat berpengaruh terhadap konstruksi yang akan dibangun di atasnya, baik konstruksi bangunan maupun konstruksi jalan raya karena jika terjadi kerusakan pada tanah akan sangat fatal akibatnya terhadap konstruksi yang berada diatasnya. . Oleh karena itu kondisi tanah dan sifat fisiknya harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan konstruksi diatasnya. Di Indonesia sendiri banyak daerah yang memiliki jenis tanah lempung ekspansif. Hal ini menghadapkan kita pada suatu pilihan untuk mendirikan bangunan pada kondisi tanah yang kurang menguntungkan jika ditinjau dari segi geotekniknya, seperti pada tanah lempung ekspansif. Untuk dapat memperbaiki tanah hal yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan zat aditif. zat aditif yang digunakan untuk stabilisasi tanah ekspansif dapat berupa limbah suatu proses produksi seperti coal flyash, coal bottom ash, steel fly ash, rice husk ash (abu sekam padi). Pada penelitian ini zat aditif yang digunakan adalah fly ash. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar air lapangan terhadapa nilai CBR dan nilai pengembangan. Pada penelitian ini objek yang digunakan adalah tanah lempung ekspansif di dareah Ngasem, Bojonegoro. Campuran zat aditif yang ditambahkan adalah fly ash dengan kadar 10%, 15%, dan 20%. Kadar air yan digunakan adalah 14%, 21%, dan 28%. Metode stabilisasi yang digunakan adalah metode Deep Soil Mixing dengan konfigurasi tipe panels berdiameter 5 cm. jumlah benda uji pada penelitian ini adalah 3 buah untuk setiap persentase kadar fly ash. Pengujian laboratorium yang dilakukan adalah uji kekuatan CBR dan uji swelling. Percobaan CBR ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu percobaan CBR terendam (soaked) dan percobaan CBR tak terendam (unsoaked). Hasil dari penelitian ini adalah Kadar air lapangan pada kondisi lebih kering dan lebih basah mempengaruhi nilai CBR. Nilai CBR mengalami penurunan pada kondisi tersebut, namun penurunan nilai CBR lebih besar pada kondisi kadar air lebih kering karena pada kondisi ini tanah tidak dapat bereaksi secara optimum dengan fly ash. Nilai pengembangan (swelling) mengalami penurunan seiring dengan penambahan kadar fly ash dan kadar air lapangan. Ini dikarenakan tanah telah mengalami pengembangan pada proses curing dan mengalami reaksi sementasi antara fly ash dengan tanah, sehingga bertambahnya kadar fly ash mengurangi potensi pengembangan tanah.

English Abstract

Soil is the most important part of the construction work. Soil conditions are very influential on the construction to be built on it, well construction and highway construction because if there is damage to the soil will be very fatal consequences of the construction above it. , Therefore, the soil conditions and the physical properties should be known in advance before doing construction on it. In Indonesia itself many areas that have the kind of expansive clay. It confronts us with an option to construct buildings on the soil conditions are less favorable if the terms of the geotekniknya, like the expansive clay. In order to improve the land for things to do is to add additives. additives used for stabilization of expansive soil can be a waste of a production process such as coal flyash, coal bottom ash, steel fly ash, rice husk ash (rice husk ash). In this study, the additives used are fly ash. The purpose of this study was to determine the effect of water content terhadapa field CBR value and development value. In this study, the object used is expansive clay in dareah Ngasem, Bojonegoro. The mixture of additives added is fly ash with levels of 10%, 15% and 20%. Yan water content is 14%, 21% and 28%. Stabilization method used is the method Deep Soil Mixing with the type of configuration panels 5 cm in diameter. the amount of the specimen in this study was 3 pieces for each percentage content of fly ash. Laboratory testing conducted is a test of strength CBR and swelling test. CBR experiments can be done in two ways, namely trial CBR submerged (soaked) and the experiment was submerged CBR (unsoaked). The results of this research field is the water content in the drier conditions and more wet affect the value of CBR. CBR value decreased in these conditions, but the CBR greater impairment on the condition of the water content of the drier because this time the soil is not able to react optimally with fly ash. Value development (swelling) decreased with the addition of fly ash content and moisture content field. This is because the land has undergone development in the curing process and experiencing the cementation reaction between fly ash with soil, so that the increased levels of fly ash reduces the potential for land development.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/68/051701221
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 27 Feb 2017 10:27
Last Modified: 24 Oct 2021 10:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145621
[thumbnail of SKRIPSI_MADE_DWIKA_HUTAMA_PUTRA_-_125060107111015.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_MADE_DWIKA_HUTAMA_PUTRA_-_125060107111015.pdf

Download (6MB) | Preview
[thumbnail of JURNAL.pdf]
Preview
Text
JURNAL.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item