Perbaikan Jalur Produksi Beton PT.WIKA Beton Berdasarkan Analisi Overall Throughput Effectiveness (OTE)

Septiamarta, Virly (2017) Perbaikan Jalur Produksi Beton PT.WIKA Beton Berdasarkan Analisi Overall Throughput Effectiveness (OTE). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

PT. Wijaya Karya Beton adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada industri beton pracetak, jasa konstruksi dan bidang usaha lainnya yang terkait. Produk yang dihasilkan PT WIKA Beton antara lain tiang transmisi dan distribusi kelistrikan, dan tiang telepon, tiang pancang, bantalan jalan rel, dan produk-produk beton lainnya. Pada PT.WIKA Beton terdapat 7 jalur produksi dimana jalur I, II dan V memproduksi beton yang dikenai gaya sentrifugal. Penelitian ini dilakukan pada jalur produksi V, karena pada jalur ini jumlah waktu downtime yang dihasilkan mesin-mesin yang digunakan cukup besar. Permasalahan yang ada pada jalur ini selain downtime yaitu, jumah produk cacat yang diatas 1% (ketentuan perusahaan). Oleh karena itu diperlukannya pengukuran efektivitas pada jalur produksi V. Metode yang digunakan untuk mengukur efektivitas yang terdiri dari beberapa mesin pada jalur produksi V adalah Overall Throughput Effectiveness (OTE), dengan metode ini juga dapat mendiagnosa bottleneck yang ada pada workstation tertentu. Untuk melakukan perhitungan OTE diperlukannya nilai OEE dari setiap mesin. Setelah didapatkannya nilai efektivitas dan workstation penyebab bottleneck, maka pada jalur produksi ini akan diidentifikasi losses yang berpengaruh secara signifikan pada sistem produksi yang ada menggunakan six big losses. Dengan mengetahui workstation yang kritis berdasarkan perhitungan OTE dan six big losses, maka dapat dirancang rekomendasi perbaikan menggunakan alat bantu peta kerja untuk mempermudah kerja operator serta membuat gerakan yang dilakukan lebih efektiv. Peta kerja yang digunakan yaitu, peta kerja kelompok (Gang Chart) dan SIMO (Simultaneous Motion) Chart. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh nilai rata-rata OEE pada periode 25 Agustus - 28 September untuk mesin wire cagging sebesar 79,76%, mesin mixer sebesar 86,17%, mesin cor sebesar 56,226%, mesin stressing sebesar 76,36% dan mesin spinning sebesar 57,33%. Dengan standar JIPM nilai OEE harus berada diatas 85%, maka terdapat 4 mesin yang memiliki nilai dibawah standar. Untuk nilai rata-rata OTE pada periode 25 Agustus - 28 September 54,9% dengan nilai bottleneck terbesar terdapat pada mesin cor dan yang kedua oleh mesin spinning. Sedangkan untuk losses yang berpengaruh, yaitu reduce speed dengan nilai rata-rata untuk setiap mesin sebesar mesin cor sebesar 36,50%, mesin spinning sebesar 28,71%, wire caging sebesar 28,67%, stressing sebesar 28,43%, dan mesin mixer sebesar 24,58%. Terdapat dua workstation bermasalah yaitu mesin cor dan mesin spinning. Setelah dilakukan analisis berdasarkan peta kerja kelompok (Gang Chart) dan SIMO (Simultaneous Motion) Chart, maka dapat mengurangi waktu proses sebesar 2 menit 4,05 detik pada proses pengecoran. Untuk mesin spinning menguragi waktu proses sebesar 50,76 detik. Hal ini dapat membuat operator berkeja dengan lebih mudah dan efektif.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/333/051703708
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 670 Manufacturing
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 26 May 2017 09:51
Last Modified: 23 Oct 2021 23:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145562
[thumbnail of 051703708_SEKRIPSI_(Virli_S).pdf]
Preview
Text
051703708_SEKRIPSI_(Virli_S).pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of 051703708_JURNAL_(Virly_S).pdf]
Preview
Text
051703708_JURNAL_(Virly_S).pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item