Arester, polutanusia (2017) Analisis Faktor Penyebab Penurunan Kemampuan Isolasi Arester 70 kV Gardu Induk Kebonagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gardu Induk Kebonagung merupakan gardu induk konvensional terbesar di Kota Malang yang memiliki fungsi sebagai pusat distribusi terhadap wilayah yang berada di daerah Kota Malang. Jika dilihat dari kegunaannya, Gardu Induk Kebonagung harus memiliki peralatan dengan kualitas yang baik, untuk hal itu dibutuhkan sistem proteksi yang handal agar bisa menjaga keberlangsungan sistem pada gardu induk juga melindungi peralatan gardu induk terhadap gangguan yang dapat terjadi. Arester merupakan sistem proteksi petir pada gardu induk yang sangatlah penting keberadaannya, fungsi dari arester itu sendiri adalah melindungi peralatan dari tegangan lebih yang disebabkan sambaran petir baik sambaran langsung yang mengenai saluran transmisi atau sambaran induksi. Pada penelitian ini akan dilakukan pengambilan data nilai tahanan isolasi dan arus bocor arester yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia terhadap degradasi kemampuan pada arester. Selain itu juga dilakukan analisis bobot polutan pada arester, Polutan yang diambil yaitu yang menempel pada arester selama 2-3 tahun, lalu akan ditimbang dan dikategorikan berdasarkan standar IEC- 60815 menggunakan metode ESDD, hal ini dilakukan sebagai verivikasi terhadap bobot polutan permukaan isolator arester. Setelah itu juga ini akan dilakukan analisis perhitungan seberapa besar arus pelepasan dan tegangan pelepasan yang direspon oleh arester T/L Bay Turen 70 kV ketika mendapatkan sambaran langsung pada saluran transmisi. Jika hasil perhitungan melebihi atau melewati batas yang telah diberikan pada arester, maka hal ini akan berdampak pada penurunan kemampuan isolasi arester T/L Bay Turen 70 kV Turen. Adapun pada penelitian ini menunjukan bahwa usia menyebabkan degradasi pada arester, sebab terlihat saat usia arester dari nilai tahanan insulasinya menurun hingga 51000 Ω (Phasa S), dan arus bocornya meningkat hingga 588 μA (Phasa S). Selain itu Tingkat polutan yang menempel selama tiga tahun pada khususnya pada arester menyebabkan arester terkontaminasi sangat berat, dengan nila ESDD 1,11 mg/cm2, sedangkan tingkat polutan yang menempel selama dua tahun khususnya arester trafo II terkontaminasi berat dengan nilai ESDD 0,66 mg/cm2. Sambaran petir langsung yang terjadi pada saluran arester T/L Bay Turen 70 kV sebanyak 161 kali dengan kerapatan sambaran 4,68 sambaran per km2 per tahun. Besarnya tegangan yang diberikan mencapai 455 kV, dengan tegangan pelepasan arester 204,6 kV melampaui BIL arester, dengan demikian sambaran langsung dapat mempengaruhi kondisi fisik khususnya permukaan isolator arester.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/238/051701490 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 06 Mar 2017 14:34 |
Last Modified: | 06 Mar 2017 14:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145456 |
Actions (login required)
View Item |