Studi Heat Storage Etilen Glikol – AirDari Kompor Biomassa Untuk Konversi Menjadi Energi Listrik

Alrasyid, Fauzi (2017) Studi Heat Storage Etilen Glikol – AirDari Kompor Biomassa Untuk Konversi Menjadi Energi Listrik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebutuhan energi listrik indonesia naik sebesar 27,3 % tiap tahunnya dengan proyeksi sebesar 2.183 twh (tera watt perhour) pada tahun 2050 dari 216 twh pada tahun 2013. Sementara bahan bakar pembangkit listrik merupakan bahan bakar tidak terbarukan yang cadangannya akan habis. Biomassa merupakan sumber energi terbarukan. Arang tempurung kelapa adalah biomassa yang berpotensi digunakan karena memiliki nilai kalor sebesar 6500-7600 kal/gram. Biomassa sebagai bahan bakar memerlukan alat untuk menyimpan energi panas contohnya adalah thermal energy storage(TES). Dengan pemanfaatan thermal energy storage yang terdiri dari larutan etilen-glikol – air, akan didapatkan listrik yang merupakan konversi dari energi panas menjadi listrik menggunakan alat thermal energy converter (TEC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui massa arang termpurung kelapa terhadap penyimpanan panas larutan etilen glikol-air dan mengetahui konversi listrik dari penyimpanan panas larutan. Komposisi massa arang tempurung kelapa yaitu 200 gram, 250 gram, 300 gram, 350 gram, dan 400 gram digunakan untuk memanaskan 1,5 liter larutan 90% etilen glikol teknis dan 10% deionized water. Konversi listrik dihasilkan dari perbedaan suhu pada TEC dengan jenis TEC yang digunakan TEC1-12706. Box liquid storage sebagai transfer panas arang tempurung dengan larutan terbuat dari alumunium diameter 19,5 cm, tinggi 11 cm. Alat pembakaran arang tempurung kelapa menggunakan kompor biomassa UB-16 produksi Eko Widaryanto, salah satu dosen Universitas Brawijaya. Tahapan dalam penelitian terdiri menjadi dua tahapan yaitu proses pemanasan dan proses pendinginan. Pada proses pemanasan terjadi transfer panas arang tempurung kelapa ke larutan etilen glikol-air dan konversi listrik oleh TEC. Pada proses pendinginan hanya terjadi proses konversi listrik oleh TEC. Hasil dari penelitian menunjukkan penggunaan arang tempurung kelapa 250 gr efisiensi penyerapan transfer panas lebih besar (20,787%). Konversi listrik total terbesar pada penggunaan arang tempurung kelapa 200 gram (0,052%). Efisiensi total merupakan efisiensi dari penyerapan transfer panas dan konversi listrik total. Didapatkan hasil efisiensi total terbesar pada arang tempurung kelapa 250 gram (0,865). Suhu tertinggi yang dicapai pada saat penelitian yaitu pada massa arang tempurung kelapa 300 gram (127OC), tegangan tertinggi yaitu 1,84 volt, kuat arus tertinggi yaitu 52,5 mA dengan perbedaan suhu 62 OC

English Abstract

Requirement of electricity in Indonesia has increased 27.3 % annually with forecast in year 2050in the amount of2,183 twh (tera watt perhour) from 216 twh in year 2013. Meanwhile the fuel of electrical plant is from unrenewable fuel which reserve will exhausted. Biomass is source of renewable energy. Charcoal coconut shell is biomass which potentially to use because it has calorific value of 6500-7600 kal/gram. Biomass as a fuel need an equipment to store the heat energy, which for example is thermal energy storage (TES). The use of thermal energy storage consisting from ethylene glycol-water solution, TES can generate electrical current with conversion from heat energy to electricalenergy by using thermal energy converter (TEC) This study aims to identify the effect of mass of charcoal coconut shell to heat storage of ethylene glycol-water solution and identify electrical energy conversion from heat storage solution. Charcoal coconut shell mass (variables) used are 200 gram, 250 gram, 300 gram, 350 gram and 400 gram to heat 1.5 litre solution of 90% ethylene glycol dan 10 % deionized water. Conversion of electrical energy generated from temperature difference using thermal energy converterTEC1-12706. Box storage as the heat transfer solution made of aluminum with diameter 19.5 cm, height 11 cm. Coconut shell charcoal burning appliance is utilize biomass stoves UB-16 which manufacturedby Widaryanto Eko, one of the lecturers of Brawijaya University. Stages in this study comprises two stages, the heating process and cooling process. In the heating process, coconut shell charcoal will transfer heat energy to the solution and electric conversion by the TEC. In the cooling process, only occurs electric conversion process by the TEC Results from the study showed the absorption efficiency of heat transfer by using coconut shell charcoal 250 gr is the greatest (20.787%). The total electric conversion by using coconut shell charcoal 200 g is the greatest (0.052%). The total efficiency is the absorption efficiency of heat transfer plustotal electric conversion. Obtained total efficiency is the greatest by using coconut shell charcoal 250 gram (0.865). The highest temperature is reached during the burning of coconut shell charcoal 300 grams (127OC), the highest voltage recorded is 1.84 volts, the highest current recorded is52.5 mA withhightest temperature difference of 62 OC.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/234/051701484
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering and related technologies
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Kimia
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 02 Mar 2017 15:02
Last Modified: 02 Mar 2017 15:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/145451
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item